Mata uang rupiah. Foto : MI.
Mata uang rupiah. Foto : MI.

Ketegangan Timur Tengah Tahan Laju Rupiah

Arif Wicaksono • 27 Agustus 2024 11:00
Jakarta: Rupiah melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Rupiah tergerus setelah maraknya ketegangan di Timur Tengah yang mendorong minat aset safe haven utama.
 
baca juga: Rupiah Naik di Tengah Sinyal Penurunan Suku Bunga The Fed  

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah 76 poin atau 0,50 persen menjadi Rp15.515 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.439 per USD.
 
Rupiah melemah setelah laju dolar AS menguat tipis pada Selasa dan mata uang utama diperdagangkan secara datar karena kekhawatiran yang masih ada atas ketegangan di Timur Tengah sebagian mengimbangi optimisme investor terhadap pemangkasan suku bunga AS yang akan segera terjadi.
 
Risiko geopolitik membuat pergerakan mata uang awal tetap tenang, meskipun kekhawatiran akan meningkatnya konflik setelah Israel dan pertukaran rudal utama Hizbullah selama akhir pekan mereda.

Selama akhir pekan, Israel melancarkan serangan udara terhadap stasiun peluncuran roket Hizbullah yang didukung Teheran di Lebanon, menambah kekhawatiran akan pecahnya konflik yang lebih luas yang melibatkan Iran di wilayah tersebut.
 
"Meningkatnya ketegangan dapat memicu respons militer Iran yang, jika terlihat, dapat memperlambat pergerakan minyak global," tulis wakil presiden senior di BOK Financial, Dennis Kissler, dalam sebuah catatan.
 
Pemberontak Houthi yang didukung Iran terus menyerang kapal-kapal Laut Merah sebagai protes atas perang Israel-Hamas. Sebuah kapal tanker minyak Yunani terbakar pada akhir pekan setelah menjadi sasaran minggu lalu.

Penurunan suku bunga The Fed

Namun, laju dolar AS mendekati level terendahnya dalam lebih dari setahun, dibantu oleh kemungkinan penurunan suku bunga AS pada September setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell kurang lebih menyetujui langkah tersebut dalam pidatonya di Jackson Hole pada Jumat.
 
Presiden Fed San Francisco Mary Daly juga mengatakan pengurangan biaya pinjaman sebesar seperempat poin persentase bulan depan mungkin terjadi. Terhadap sekeranjang mata uang, greenback terakhir naik 0,05 persen  pada 100,90, mendekati level terendah 13 bulan di 100,53 yang dicapai pada sesi sebelumnya.
 
Pasar telah sepenuhnya memperhitungkan pemangkasan suku bunga bulan depan, dan memperkirakan pelonggaran sekitar 100 basis poin pada akhir tahun.
 
"Pertanyaannya sekarang bukan lagi apakah The Fed akan memangkas suku bunga pada September, tetapi seberapa banyak," kata Ahli Strategi Pasar Global Invesco untuk Asia Pasifik kecuali Jepang David Chao.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan