IHSG Kamis, 22 September 2022, perdagangan pagi dibuka tertekan ke posisi 7.188 dengan level tertinggi di 7.188 dan terendah di 7.127. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 5,6 miliar lembar saham senilai Rp1,7 triliun. Sebanyak 170 saham menguat, sebanyak 253 saham tertekan, dan sebanyak 169 saham stagnan
Samuel Research Team memperkirakan IHSG bergerak melemah pada perdagangan hari ini, mengikuti tren pelemahan di bursa saham global dan regional. Sedangkan The Fed kembali memutuskan menaikkan suku bunga dalam jumlah besar guna memerangi ledakan inflasi di Amerika Serikat.
Dari dalam negeri, terjadi penambahan 2.384 kasus baru covid-19 di Indonesia kemarin dengan positivity rate sebesar 6,7 persen (recovery rate 97,1 persen dan kasus aktif 25.410. Dari eksternal, pagi ini pasar regional dibuka melemah dengan Kospi minus 1,0 persen dan Nikkei melemah 0,9 persen.
"Dengan sentimen dari bursa global dan regional, hari ini IHSG kami perkirakan bergerak melemah," sebut Samuel Research Team, dalam riset hariannya.
Baca: Mantap, Ekonomi Indonesia Cenderung Menguat! |
Di sisi lain, indeks utama Wall Street jatuh di akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB) setelah bergerak fluktuatif. Hal itu karena investor mencerna kenaikan suku bunga Federal Reserve yang sangat besar dan komitmennya untuk mempertahankan kenaikan hingga 2023 untuk melawan inflasi.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 522,45 poin atau 1,7 persen, menjadi 30.183,78 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 66 poin atau 1,71 persen menjadi 3.789,93. Indeks Komposit Nasdaq terpangkas 204,86 poin atau 1,79 persen, menjadi 11.220,19 poin.
Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga perempat poin ketiga berturut-turut. Keputusan itu diambil karena bank sentral Amerika Serikat (AS) berkomitmen untuk meneruskan perjuangannya melawan inflasi yang masih panas.
"Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan pembuat kebijakan Fed, memutuskan untuk menaikkan kisaran target suku bunga dana federal menjadi 3-3,25 persen dan mengantisipasi kenaikan berkelanjutan dalam kisaran target akan sesuai," kata The Fed, dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan kebijakan dua hari.
Pernyataan itu menunjukkan semua 12 anggota komite memberikan suara untuk keputusan tersebut. Tindakan terbaru The Fed terjadi setelah menaikkan suku bunga acuan sebesar tiga perempat poin (75 basis poin) pada pertemuan Juni dan Juli, menandai langkah paling berani dalam beberapa dekade.
"Pesan utama saya tidak berubah sama sekali sejak Jackson Hole," pungkas Ketua Fed Jerome Powell pada konferensi pers sore.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News