Ilustrasi. FOTO: AFP/Adek Berry
Ilustrasi. FOTO: AFP/Adek Berry

Belum Kondusif, IHSG Pagi Ambruk: 200 Saham Boncos

Angga Bratadharma • 28 September 2022 09:21
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pagi terpantau dibuka melemah seiring minimnya sentimen positif baik dari dalam maupun luar negeri. Sedangkan bursa saham global terutama di Wall Street berakhir bervariasi akibat langkah pengetatan yang dilakukan Federal Reserve.
 
IHSG Rabu, 28 September 2022, perdagangan pagi dibuka tertekan ke posisi 7.112 dengan level tertinggi di 7.115 dan terendah di 7.080. Volume perdagangan pagi ini tercatat sebanyak 1,09 miliar lembar saham senilai Rp638 miliar. Sebanyak 159 saham menguat, sebanyak 200 saham turun, dan sebanyak 192 saham stagnan.
 
Sementara itu, Samuel Research Team memperkirakan IHSG bergerak melemah pada perdagangan hari ini. Kondisi tersebut patut diwaspadai dan dicermati oleh para investor, meski tak dipungkiri ada peluang untuk mencari sejumlah saham terdiskon yang berpotensi menguat di masa mendatang untuk diakumulasi.

Dari dalam negeri, terjadi penambahan sebanyak 1.976 kasus baru covid-19 di Indonesia kemarin dengan positivity rate sebesar 5,72 persen. Sementara itu, sebanyak 2.070 pasien dinyatakan sembuh dengan kasus aktif sebanyak 19.173.
Baca: Mau Minjem Duit Lewat Pinjol? Simak Dulu Nih soal Bunga-bunganya

"Kospi dibuka melemah pada pagi ini minus 0,54 persen, begitu juga Nikkei melemah 0,28 persen. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak melemah hari ini, sejalan dengan pergerakan bursa global dan regional," sebut Samuel Research Team, dalam riset hariannya.
 
Di sisi lain, saham-saham di Wall Street beragam dalam perdagangan yang bergejolak pada penutupan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu karena volatilitas pasar berlanjut, dengan indeks S&P 500 jatuh ke level terendah dalam hampir dua tahun di tengah kekhawatiran tentang pengetatan kebijakan Federal Reserve yang super agresif.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 125,82 poin atau 0,43 persen menjadi 29.134,99 poin. Indeks S&P 500 tergelincir 7,75 poin atau 0,21 persen menjadi 3.647,29 poin. Indeks Komposit Nasdaq terdongkrak 26,58 poin atau 0,25 persen menjadi 10.829,50 poin.
 
Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah negatif, dengan sektor kebutuhan pokok konsumen dan utilitas masing-masing merosot 1,76 persen dan 1,7 persen, memimpin kerugian. Sementara itu, sektor energi meningkat 1,16 persen, menjadikannya kelompok berkinerja terbaik.
 
Indeks S&P 500 diperdagangkan di bawah terendah Juni dan membuat investor menilai seberapa jauh saham akan jatuh lebih lanjut sebelum menjadi stabil. Langkah Federal Reserve pekan lalu untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi, dikombinasikan dengan perkiraan suku bunga terminal dana federal yang lebih tinggi, terus membebani pasar ekuitas.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan