Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Semester I, Total Simpanan Nasabah Maybank Indonesia Turun Jadi Rp110,3 Triliun

Angga Bratadharma • 01 Agustus 2023 13:01
Jakarta: PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) mencatat total simpanan nasabah mencapai Rp110,38 triliun di semester I-2023 atau tertekan sebanyak 1,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp111,66 triliun. Penurunan disebabkan terutama oleh simpanan CASA yang turun 2,7 persen.
 
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria menjelaskan simpanan deposito berjangka tercatat naik 0,4 persen dan bertumbuh secara signifikan sebesar 13,8 persen Q-o-Q sehubungan dengan upaya nasabah untuk meningkatkan nilai dananya melalui produk simpanan dengan imbal hasil yang lebih tinggi.
 
"Rasio CASA tercatat sebesar 48,6 persen, dan Maybank Indonesia akan terus menerapkan berbagai strategi untuk mengoptimalkan simpanan berbiaya murah dengan memanfaatkan layanan digital dalam meningkatkan CASA," klaim Taswin, dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa, 1 Agustus 2023.

Maybank Indonesia mencatat biaya overhead naik 6,4 persen menjadi Rp2,94 triliun sehubungan dengan langkah mengintensifikasikan pengembangan sumber daya manusia berbekal keterampilan future ready. Future Ready merupakan bagian dari strategi pengembangan SDM yang diinisiasi oleh Maybank Indonesia untuk menghadapi kompetisi di masa depan.
 
"Bank juga mengambil langkah untuk meningkatkan produktivitas melalui program perekrutan serta penyelenggaraan berbagai program pelatihan," tuturnya.
Baca: COP28 Desak Negara G20 Memimpin dan Tunjukkan Solidaritas terhadap Aksi Iklim

Selain itu, tambahnya, peningkatan biaya juga dipicu oleh beragam kegiatan customer engagements, kunjungan bisnis, dan kampanye bisnis yang menyebabkan meningkatnya biaya perjalanan, outsourcing, dan pemasaran. Peningkatan ini telah berjalan sesuai rencana kerja bank dan tetap terkendali, serta tetap berkontribusi bagi pendapatan.
 
Lebih lanjut, kualitas aset membaik berkat upaya pengawasan, pemantauan, dan pengendalian kredit yang terus dilakukan diiringi iklim bisnis lebih baik. Dengan demikian, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) tercatat menurun 8,2 persen dan saldo NPL turun 4,4 persen serta rasio Loan at Risk membaik (Bank LAR saja) menjadi 11,5 persen pada Juni 2023.
 
"Rasio Non Performing Loan/NPL konsolidasian tercatat membaik menjadi 3,3 persen (gross) dan 2,2 persen (net) pada Juni 2023 dari 3,5 persen (gross) dan 2,6 persen (net) pada Juni 2022," tuturnya.
 
Sedangkan Loan to Deposit Ratio (LDR bank saja) pada posisi sehat sebesar 84,9 persen pada Juni 2023 dari 84,0 persen pada Juni 2022. Rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio (LCR bank saja) tercatat 168,8 persen pada Juni 2023, berada di atas minimum yang diwajibkan regulator yakni 100 persen.

 
"Posisi permodalan tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat 28,6 persen pada Juni 2023 dengan total modal sebesar Rp29,27 triliun pada akhir Juni 2023," tutupnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan