Mengutip laporan keuangan perseroan, total aset BRI Finance per 31 Desember 2022 mencapai Rp7,33 triliun. Adapun pada periode yang sama tahun sebelumnya aset anak perusahaan BRI di bidang multifinance ini sebesar Rp5,25 triliun.
Sementara untuk total pendapatan tahun berjalan per 31 Desember 2022 tercatat Rp890,60 miliar. Adapun pada kurun waktu yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp612,62 miliar.
Direktur Utama BRI Finance Azizatun Azhimah mengatakan raihan tersebut mendorong optimisme perseroan untuk lebih memacu kinerja tahun ini. Sebab, kinerja impresif pada 2022 dicapai di tengah berbagai tantangan ekonomi yang hadir pada tahun lalu seperti kondisi yang belum sepenuhnya pulih akibat krisis karena pandemi, serta kenaikan suku bunga acuan bank sentral.
"Kinerja tersebut dicapai tentunya karena strategic response yang tepat dalam menghadapi tantangan ekonomi yang ada dan dapat dieksekusi dengan baik oleh seluruh komponen di BRI Finance. Oleh karena itu, pencapaian pada 2022 akan menjadi fondasi yang kuat bagi kami dalam menjajaki prospek bisnis yang dinilai akan positif tahun ini," ujar Azizah, dalam keterangan resminya, Rabu, 8 Maret 2023.
Adapun dari segi total liabilitas BRI Finance pada 2022 mencapai Rp6,10 triliun, meningkat dari posisi tahun sebelumnya Rp4,11 triliun. Sedangkan untuk total ekuitas BRI Finance pada 2022 mencapai Rp1,22 triliun, sementara tahun sebelumnya Rp1,14 triliun.
Di sisi lain, salah satu pendorong utama pertumbuhan kinerja BRI Finance adalah keberhasilan dalam memperbesar porsi pembiayaan untuk segmen konsumer. Sebab, BRI Finance dalam beberapa tahun terakhir lebih fokus pada pembiayaan konsumer dengan target kontribusi mencapai 75 persen, dan memperkecil kontribusi pembiayaan di segmen komersial.
"Untuk produk kami memiliki pembiayaan konsumer, komersial dan sewa operasi. Segmen konsumer ada pembiayaan mobil baru lewat BRIFnewcar, mobil bekas melalui BRIFused-car, pembiayaan sepeda motor dengan nama BRIFmotorcycle, dan fasilitas dana di BRIflash. Produk lainnya yang ingin kami dorong untuk segmen konsumer 2023 ini yakni pembiayaan used car dan refinancing," tuturnya.
Baca juga: Cetak Rekor dalam Sejarah, Ini 5 Sumber Laba BRI |
Strategi BRI Finance hadapi 2023
Azizah menjelaskan, untuk memperkuat pembiayaan konsumer dan menciptakan pertumbuhan kinerja berkelanjutan pada tahun ini pihaknya sudah mempersiapkan berbagai strategi. Antara lain fokus untuk meningkatkan profitabilitas, salah satunya melalui joint financing (JF), baik dengan BRI (perusahaan induk) atau perbankan dan perusahaan pembiayaan lainnya.Perseroan juga memaksimalkan sinergi pemasaran dengan melakukan penguatan titik captive yang sudah ada. BRI Finance akan menambah tenaga relationship manager (RM) di wilayah bisnis yang memiliki potensi pasar yang besar, sehingga akan memperdalam penetrasi pemasaran dan menumbuhkan disbursement (penyaluran kredit baru).
Selanjutnya, perseroan akan memanfaatkan sinergi dengan perusahaan induk melalui referral dari kantor-kantor cabang BRI. Hal itu juga akan jadi key performance indicator (KPI) di BRI, sehingga memacu semangat bersinergi. BRI Finance pun terus berinovasi dalam digitalisasi proses bisnis yaitu dengan peningkatan aplikasi myBRIf sebagai one stop digital financing platform.
"myBRIf ini menjadi salah satu senjata utama kami, dan aplikasi tersebut berperan sebagai media informasi, media transaksi, personalisasi dan market demand untuk ritel. Kami pun sudah mensinergikan myBRIf dengan super apps BRI yaitu BRImo. Ini untuk memaksimalkan potensi nasabah induk perusahaan yang memang sangat besar," ujarnya.
Sinergi aplikasi tersebut jelas memiliki alasan kuat, mengingat BRI memiliki total nasabah yang sangat besar di seluruh pelosok Indonesia. Strategi berikutnya yaitu BRI Finance melakukan kolaborasi digitalisasi dan publikasi dengan business partner baik otomotif atau nonotomotif. Seperti agen tunggal pemegang merek (ATPM) otomotif, marketplace, dan media publikasi.
Lalu memperkuat jaringan kerja perseroan dengan menambah point of sales di Jabodetabek. Langkah ini diharapkan dapat memperdalam penetrasi ke sentra-sentra industri dan bisnis yang akan dioptimalkan untuk meraih potensi market di Jabodetabek. Selain itu, sebagai langkah mitigasi perseroan pun melakukan penguatan manajemen risiko baik dari credit scoring maupun collection scoring.
"Strategi tersebut kami persiapkan sesuai dengan tuntutan pengembangan bisnis sekaligus respons atas kondisi yang akan dihadapi tahun ini, sehingga kami dapat terus berkinerja sejalan dengan harapan atau ekspektasi stakeholders," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id