Mengutip data Bloomberg, Senin, 22 Januari 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp15.637 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah 22 poin atau setara 0,14 persen dari posisi Rp15.615 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
"Pada penutupan pasar hari ini, mata uang rupiah ditutup melemah 22 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 30 poin di level Rp15.637 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp15.615 per USD," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis harian.
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp15.629 per USD. Rupiah melemah 20 poin atau setara 0,12 persen dari Rp15.609 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.627 per USD. Mata uang Garuda tersebut justru menguat satu poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp15.628 per USD.
Baca juga: Usai Debat Cawapres Semalam, Rupiah Kehilangan Tajinya |
Target investasi KEK
Ibrahim mengungkapkan, pemerintah membidik investasi senilai Rp77,5 triliun di 20 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada 2024, naik 17,4 persen dibanding capaian 2023 senilai Rp66 triliun. Sepanjang tahun lalu investasi di KEK menyerap 57.005 tenaga kerja, sementara di 2024 ditargetkan mampu menyerap 38.227 tenaga kerja.
Secara kumulatif sejak 2015 hingga 2023, investasi di KEK telah menyerap investasi sebesar Rp177,5 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 117.492 orang, dengan jumlah pelaku usaha/industri sebanyak 331 perusahaan.
"KEK memberikan beragam fasilitas fiskal ke perusahaan yang berinvestasi di KEK, yakni fasilitas pajak, kepabeanan, dan cukai," tutur dia.
Terkait pajak misalnya ada pengurangan PPh Badan 25, kemudian untuk impor untuk bahan baku dan penolong ada penangguhan BM, pembebasan cukai, pembebasan PPN, PPnBM serta PPh impor dan pembebasan atau keringanan pajak daerah dan retribusi daerah (PDRD).
Selain fasilitas pajak, cukai, dan kepabeanan di atas, pemerintah juga memberikan kemudahan bagi pengusaha dalam hal pertanahan, perizinan, dan keimigrasian.
"Keseluruhan investasi di KEK memberikan kontribusi yang positif terhadap perekonomian dengan tren yang cenderung meningkat selama periode 2019-2023," tutup Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News