Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Rumus Disposable Income, Pengertian, dan Fungsinya

Medcom • 26 April 2024 18:34
Jakarta: Disposable income merupakan dengan pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi dari pajak langsung dan tanggungan lainnya. Tanggungan lain yang harus dibayarkan, seperti asuransi kesehatan dan lain sebagainya.
 
Adapun penghasilan tahunan adalah penghasilan kotor yang telah diterima selama satu tahun. Pajak langsung yakni biaya pajak Pajak Bumi Bangunan (PBB), Pajak Penghasilan (PPh), dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
 

Apa yang dimaksud disposable income


Melansir laman OCBC, disposable income adalah istilah yang harus diketahui oleh para wajib pajak supaya bisa mengatur keuangan pribadinya. Terlebih lagi untuk para pebisnis, sebab pengetahuan ini berkaitan dengan produksi dan tenaga kerja.
 
Secara sederhana, disposable income ialah pendapatan pribadi yang telah diperoleh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan dikurangi pajak langsung dan jaminan kewajiban lainnya.

Besar kecilnya disposable income menjadi faktor penting untuk penentu daya beli, kemampuan menabung, dan kesejahteraan hidup. Maka dari itu, semakin besarnya pendapatan bebas pajak seseorang, maka semakin banyak juga kebutuhan dan keinginan yang mereka bisa penuhi.
 
 
Baca juga: Seberapa Penting Memiliki Passive Income? Ini Penjelasannya

Fungsi disposable income


Disposable income mempunyai fungsi penting untuk perekonomian negara dan juga perorangan. Berikut penjelasan fungsi dari disposable income:
 

Menjadi tolak ukur untuk kebijakan perusahaan


Sama seperti tiap individu, perusahaan juga membayar pajak secara rutin. Tingginya tingkat disposable income memungkinkan perusahaan untuk melakukan investasi lebih besar, seperti pembelian peralatan dan bahan baku, perekrutan karyawan, serta ekspansi usaha. Namun, rendahnya tingkat disposable income dan penurunan daya beli dapat mendorong perusahaan untuk mengurangi produksi sehingga nasib para pekerjanya juga terimbas.
 

Memperhitungkan mekanisme pasar


Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, disposable income dapat mempengaruhi daya beli. Ketika konsumen tidak bisa membeli banyak produk, maka permintaan pun menurun lalu mendorong perusahaan untuk mengurangi produksi sehingga merampingkan karyawan. Oleh karena itu, tingkat disposable income masyarakat menjadi faktor penting dalam pengelolaan perusahaan dan menentukan kebijakan yang harus diambil.
 

Mengetahui kesehatan finansial Anda


Penting untuk menghitung disposable income untuk memahami apakah kondisi keuangan Anda sehat atau tidak. Finansial sehat bisa mencakup dana yang memenuhi kebutuhan, pengeluaran tak terduga, dan tabungan masa depan.
 
 
Baca juga: 6 Aplikasi Reksadana Terbaik untuk Pemula, Sudah Terdaftar OJK
 

Rumus disposable income


Setelah mengetahui pengertian dan fungsi disposable income, pasti Anda penasaran ingin mempelajari cara menghitungnya. Berikut cara menghitung disposable income yang benar.
 
Rumus disposable income yaitu penghasilan tahunan - (pajak langsung + tanggungan lain).
 
Sebagai contoh, Anda menerima gaji kotor sebanyak Rp60 juta per tahun dengan penghasilan per bulan Rp5 juta. Pada bulan ini Anda harus membayarkan pajak kendaraan sebesar Rp3 juta. Ditambah lagi ada tanggungan asuransi kesehatan sebesar Rp200 ribu.
 
Perhitungan disposable income Anda pada bulan ini adalah: 
 
= Rp60 juta - (Rp5 juta + Rp200 ribu) 
 
= Rp60 juta - Rp5.200.000
 
= Rp54.800.000 
 
Sisa pendapatan Anda tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, menabung, investasi, dan dana darurat. (Indy Tazkia Aulia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan