Investor jangan bergantung pada robot trading
Hal senada disampaikan Ekonom yang juga pakar keuangan dan pasar modal dari Universitas Indonesia, Budi Frensidy, yang menyarankan investor untuk tidak bergantung pada mekanisme robot trading. Dia menjelaskan, prinsip dasar investasi adalah membandingkan antara nilai aset dan posisi harga saat melakukan pembelian.Pada intinya, investor harus membeli apa yang dipahami dan memahami apa yang akan dibeli. Menurutnya, robot trading seperti yang digunakan Binomo idealnya hanya dijadikan sebagai alat bantu untuk menentukan pilihan aset investasi dan waktu yang tepat untuk melakukan aksi beli.
"Jika yang memutuskan jual belinya adalah robot trading, investor harus hati-hati karena akan lebih banyak yang rugi daripada yang untung," katanya.
Fenomena robot trading dalam beberapa tahun terakhir memang telah menjamur. Akan tetapi, mekanisme ini tidak menjamin investor mendapatkan cuan lebih tinggi. Singkat kata, robot trading merupakan suatu algoritma yang didesain untuk mempermudah aktivitas perdagangan. Adapun yang berperan melakukan aksi jual dan beli adalah robot tersebut.
Baca juga: Kasus Binomo, Masyarakat Diminta Lebih Teliti Memilih Platform Investasi
Sesungguhnya, penggunaan robot ini berpotensi memudahkan investor dalam melakukan transaksi aset investasi karena lebih efisien dan mudah. Akan tetapi, pemahaman masyarakat mengenai instrumen investasi masih cukup rendah.
Di sisi lain, literasi keuangan di Indonesia juga belum setara dengan negara lain yang menggunakan robot trading lebih massif. Alhasil, tidak sedikit pihak yang memanfaatkan kemudahan teknologi ini untuk menjebak investor, terutama pemula, sehingga kehilangan dana dalam perdagangan aset. Apalagi, banyak investor yang mengandalkan robot trading dalam menentukan keputusan investasi.
"Robot trading adalah alat bantu. Dulu namanya algorith trading. Diganti biar lebih menarik dan happening," kata Budi.
Kendati demikian, Budi menilai tidak ada yang salah dengan robot trading karena sesungguhnya sistem ini telah ada sejak bertahun-tahun silam dengan nama algorith trading. Hal yang menjadi polemik kemudian adalah banyaknya pihak yang menjanjikan return tidak masuk akal atau memberikan jaminan keuntungan melalui investasi pada robot trading.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id