Ilustrasi pendapatan industri asuransi jiwa - - Foto: Medcom
Ilustrasi pendapatan industri asuransi jiwa - - Foto: Medcom

Pendapatan Asuransi Jiwa Anjlok 38,7% di Semester I-2020

Husen Miftahudin • 25 September 2020 19:16
Jakarta: Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan pendapatan industri asuransi jiwa selama enam bulan pertama tahun ini mengalami penurunan sebanyak 38,7 persen. Dari Rp118,3 triliun di semester I-2019 menjadi Rp72,57 triliun di semester I-2020.
 
"Di tengah perekonomian yang melambat sebagai dampak pandemi covid-19, industri asuransi jiwa tetap berkomitmen untuk turut menyejahterakan masyarakat Indonesia dan mendorong perekonomian nasional melalui penempatan dana jangka panjang industri asuransi jiwa," kata Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon dalam paparan kinerja industri asuransi jiwa semester I-2020 secara virtual, Jumat, 25 September 2020.
 
Lebih lanjut Budi menjelaskan bahwa penurunan paling tajam terhadap total pendapatan industri asuransi jiwa terjadi pada hasil investasi yang mengalami penurunan sebanyak 191,9 persen. Dari Rp22,82 triliun pada semester I-2019 menjadi minus Rp20,97 triliun di semester I-2020.

"Memang kinerja investasi dalam industri asuransi sangat dipengaruhi oleh portofolio investasi yang terkait dengan ekonomi makro, termasuk pasar modal," jelas dia.
 
Namun bila dirinci secara kuartalan, kinerja hasil investasi pada kuartal II-2020 mengalami perbaikan signifikan jika dibandingkan dengan kuartal I-2020. Pada kuartal I-2020, pendapatan industri asuransi jiwa terkontraksi hingga minus Rp47,04 triliun.
 
"Kemudian membaik menjadi minus Rp20,97 triliun di posisi kuartal kedua. Kondisi ini tampak bahwa pada kuartal kedua tahun ini industri asuransi jiwa berhasil menekan perlambatan hasil investasi. Oleh sebab  itu, industri asuransi jiwa semakin berhati-hati dalam penempatan dana investasinya," ungkap Budi.
 
Kontraksi pendapatan premi juga turut menyumbang anjloknya pendapatan industri asuransi jiwa secara keseluruhan. Pendapatan premi pada semester I-2020 hanya sebesar Rp88,02 triliun, turun 2,5 persen dibandingkan dengan raihan pada semester I-2019 sebanyak Rp90,25 triliun.
 
Rincian pendapatan premi itu terdiri atas premi bisnis baru dan premi lanjutan, yang keduanya juga mengalami kontraksi selama enam bulan pertama tahun ini. Total pendapatan premi bisnis baru di semester I-2020 sebesar Rp53,12 triliun, turun 2,7 persen dibandingkan semester I-2019 yang meraup pendapatan sebesar Rp54,56 triliun.
 
 

Sementara total pendapatan premi lanjutan di semester I-2020 sebanyak Rp34,91 triliun. Raihan tersebut juga mengalami penurunan sebanyak 2,2 persen dibandingkan semester I-2019 yang berhasil meraup pendapatan premi lanjutan sebanyak Rp35,68 triliun.
 
"Jika kita melihat perbandingan kuartal I dan II, perlambatan yang terjadi pada total pendapatan premi disebabkan oleh penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang kami dukung agar kita bersama-sama melawan covid-19," ucap Budi.
 
Total aset industri asuransi jiwa juga turut terkontraksi. Total aset pada semester I-2020 sebesar Rp493,99 triliun atau anjlok 10,2 persen dibandingkan dengan total aset pada semester I-2019 sebesar Rp550,19 triliun.
 
Dari kinerja realisasi klaim dan manfaat yang dibayarkan perusahaan asuransi sebesar Rp64,54 triliun atau melambat 1,9 persen dibandingkan periode sama 2019 sebesar Rp65,77 triliun. AAJI juga mencatat total uang pertanggungan pada semester I-2020 sebesar Rp4.055,26 triliun atau naik 1,4 persen dari semester I-2019 sebesar Rp3.997,48 triliun.
 
"Hal ini mengindikasikan bahwa ada peningkatan kesadaran mengenai perlunya perlindungan asuransi. Namun harus kita akui bahwa di semester I-2019 lalu, banyak ruang gerak tenaga pemasar asuransi jiwa mengalami keterbatasan karena adanya covid-19," paparnya.
 
Untuk total polis industri asuransi jiwa selama semester I-2020 menurun 8,1 persen dari 17,6 juta menjadi 16,1 juta polis dengan total tertanggung juga menurun 1,4 persen dari 59,59 juta pada semester I-2019 menjadi 58,75 juta pada semester I 2020.
 
Kemudian jumlah agen berlisensi selama semester I-2020 sebanyak 648.949 orang atau naik 8,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 598.029 orang. "Hal ini menunjukkan industri asuransi jiwa mengambil bagiannya secara penuh dalam mendorong kewirausahaan di tengah-tengah masa yang penuh tantangan ini," pungkas Budi. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan