Ekonom Makroekonomi dan Keuangan dari Lembaga Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia, Teuku Riefky mengatakan, hal itu terjadi karena dua hal. Pertama, adanya intervensi Bank Indonesia untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah, dan kedua banyaknya valas yang disimpan di perbankan negara lain karena bunga yang ditawarkan lebih kompetitif.
"Karena ada intervensi untuk stabilisasi nilai tukar rupiah dan juga adanya penempatan dana di bank asing, ini karena suku bunga lebih kompetitif dibandingkan, ini membuat cadangan devisa kita relatif tidak meningkat dan bahkan terus menurun," kata Riefky saat dihubungi, Rabu, 9 November 2022.
Dari laporan Bank Indonesia (BI), posisi cadangan devisa pada akhir Oktober 2022 tercatat sebesar USD130,2 miliar, setara Rp2.041,86 triliun. Nilai cadangan devisa itu menyusut. Dari Juni 2022, misalnya, nilai cadangan devisa tercatat mencapai USD136,4 miliar.
Dalam kurun waktu empat bulan, terjadi penurunan cadangan devisa sebesar USD6,2 miliar. Dalam keterangannya, BI menyampaikan, penurunan cadangan devisa pada Oktober disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan untuk mendukung intervensi bank sentral dalam melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Baca juga: Pemerintah-BI 'Mati-matian' Jaga Sektor Keuangan di Tengah Gonjang-ganjing Gejolak Global |
Riefky berpendapat, kendati posisi cadangan devisa saat ini masih aman, namun perlu dicermati bahwa berkurangnya nilai cadangan devisa akan berdampak pada kemampuan intervensi maupun pembayaran utang luar negeri di masa mendatang.
"Implikasi dari penurunan cadangan devisa ini memang kemampuan kita untuk intervensi ke depannya akan lebih sedikit," kata dia.
Untuk mendorong bertambahnya nilai cadangan devisa, Riefky mengatakan, upaya yang bisa dilakukan ialah membuat suku bunga deposito di Indonesia menjadi kompetitif. "Ini yang ke depan perlu terus diperhatikan agar surplus neraca dagang ini membuat mata uang asing seperti dolar AS bisa stay di dalam negeri," pungkas dia.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News