Ilustrasi. FOTO: AFP/Bay Ismoyo
Ilustrasi. FOTO: AFP/Bay Ismoyo

Ancaman Resesi di Eropa Buat Rupiah Tak Bernyali Menguat

Antara • 19 Juli 2022 10:56
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah seiring kekhawatiran meningkatnya peluang terjadinya resesi di Eropa. Rupiah pagi ini bergerak melemah 10 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp14.991 per USD ketimbang pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.981 per USD.
 
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama mengatakan saat ini pelaku pasar sedang mencermati kondisi inflasi Eropa yang diperkirakan lebih tinggi dari sebelumnya sehingga ada potensi bank sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga.
 
"Jika ini terjadi, peluang resesi di Eropa kemungkinan meningkat sehingga menguntungkan dolar sebagai aset safe haven," ujar Revadra, dilansir dari Antara, Selasa, 19 Juli 2022.

Dari dalam negeri, lanjut Revandra, pelaku pasar masih menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan digelar pekan ini dan menanti kebijakan yang akan diambil bank sentral.
Baca: IHSG Diproyeksikan Menguat Terbatas, Cermati Saham BMRI, ADRO, hingga INDF

"Apakah ada kenaikan suku bunga atau tidak, mengingat inflasi dalam negeri mulai meningkat. Walaupun begitu, inflasi Indonesia tergolong rendah dibandingkan dengan beberapa negara berkembang lainnya," kata Revandra.
 
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juni 2022 masih di bawah lima persen yaitu sebesar 4,35 persen secara tahunan (yoy). Revandra memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.975 per USD hingga Rp15.015 per USD.
 
Pada Senin, 18 Juli, nilai tukar rupiah ditutup menguat sebanyak 16 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.981 per USD dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.997 per USD.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan