Ilustrasi. Foto: dok Indocement.
Ilustrasi. Foto: dok Indocement.

Semester I, INTP Cetak Kenaikan Pendapatan Jadi Rp8,124 Triliun

Ade Hapsari Lestarini • 06 Agustus 2024 09:16
Jakarta: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatat volume penjualan (semen dan clinker) sebesar 9,032 juta ton pada semester I-2024. Angka ini lebih tinggi 672 ribu ton atau setara delapan persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
 
Secara keseluruhan, volume penjualan semen domestik tercatat sebesar 8,869 juta ton, lebih tinggi 808 ribu ton atau 10,0 persen terutama dari tambahan volume PT Semen Grobogan.
 
Hal ini mengakibatkan pangsa pasar domestik (semen saja, mengacu pada data Asosiasi Semen Indonesia/ASI) menjadi 29,4 persen di Jawa 37,7 persen dan luar Jawa 20,5 persen. Secara keseluruhan penjualan ekspor sebesar 163 ribu ton.

Selain itu, pendapatan neto perseroan tercatat sebesar Rp8,124 triliun atau naik 1,9 persen. Terjadi peningkatan signifikan pada komposisi produk semen curah dari 25,4 persen pada semester I-2024 menjadi 30,6 persen.
 
"Pada semester I-2024 dampak dari peningkatan pasokan ke ibu kota baru dan percepatan proyek infrastruktur lainnya. Volume fighting brand yang lebih tinggi juga berdampak pada harga konsolidasi secara keseluruhan," ujar Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya, dalam keterangan resmi, Selasa, 6 Agustus 2024.
 

Beban pokok pendapatan


Sementara itu, beban pokok pendapatan meningkat menjadi -Rp5,826 triliun, lebih tinggi 5,2 persen menyusul volume penjualan yang lebih tinggi. Hal ini menghasilkan margin laba bruto sebesar 28,3 persen untuk semester I-2024. Beban usaha yang lebih tinggi sebesar 8,8 persen menjadi -Rp1,735 triliun berasal dari volume penjualan yang lebih tinggi dan biaya lainnya dari perluasan operasi (Grobogan).
 
Beban operasi lain, neto yang lebih tinggi sebesar Rp12,4 miliar, lebih tinggi 242,3 persen disebabkan oleh keuntungan valas pada semester I-2024 dibandingkan kerugian valas periode yang sama tahun lalu, termasuk beberapa penjualan scrap tahun ini.
 
 
Baca juga: Kuartal I, Indocement Bukukan Volume Penjualan 4,5 Juta Ton

 
Hal ini mengakibatkan margin laba usaha sebesar 7,1 persen dan EBITDA sebesar 16,4 persen pada semester I-2024. Pendapatan keuangan neto yang lebih rendah sebesar -Rp45,4 miliar atau anjlok 203,2 persen disebabkan oleh beban bunga dari utang yang dikeluarkan untuk akuisisi PT Semen Grobogan.
 
Sedangkan beban pajak penghasilan neto turun menjadi Rp108,5 miliar atau lebih rendah 41,2 persen karena laba yang lebih rendah.
 
Adapun dari angka-angka di atas, laba periode berjalan adalah sebesar Rp434,7 miliar untuk semester I-2024. Indocement membukukan posisi kas bersih dengan Kas dan Setara Kas sebesar Rp1,8 triliun hingga 30 Juni 2024.
 

Menanti peningkatan permintaan di semester II-2024


Daya beli masyarakat yang lemah dapat terus menekan permintaan produk semen kantong, termasuk dampak dari pemilihan umum daerah pada November 2024.
 
Namun demikian, musim kemarau dan lebih sedikit hari libur pada semester II akan berdampak positif terhadap keseluruhan aktivitas konstruksi. Produk semen curah diperkirakan akan terus tumbuh dari pembangunan ibu kota baru dan percepatan proyek infrastruktur utama saat ini.
 
"Kami mempertahankan pandangan optimistis untuk industri semen pada semester II dan memperkirakan volume akan tumbuh 2-3 persen untuk keseluruhan 2024," harap Christian Kartawijaya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan