Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kartawijaya. Foto: dok INTP.
Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kartawijaya. Foto: dok INTP.

Kuartal I, Indocement Bukukan Volume Penjualan 4,5 Juta Ton

Ade Hapsari Lestarini • 14 Mei 2024 19:19
Jakarta: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan volume penjualan keseluruhan (semen dan clinker) sebesar 4,549 juta ton pada kuartal I-2024. Jumlah ini lebih tinggi 90 ribu ton atau 2,0 persen dibandingkan kuartal I tahun lalu.
 
Sementara itu, volume penjualan semen dalam negeri secara keseluruhan tercatat sebesar 4,479 juta ton, lebih tinggi 176 ribu ton atau 4,1 persen, terutama berasal dari tambahan volume PT Semen Grobogan.
 
"Hal ini menyebabkan pangsa pasar kami di dalam negeri (semen saja, mengacu pada data Asosiasi Semen Indonesia/ASI) menjadi 29,5 persen pada 2023 dengan Jawa 38,4 persen dan luar Jawa 20,4 persen," ungkap Direktur Utama INTP Christian Kartawijaya dalam keterangan tertulis, Selasa, 14 Mei 2024.

Christian menjelaskan, penurunan penjualan ekspor clinker di kuartal I mengakibatkan penurunan penjualan ekspor secara keseluruhan sebesar 70 ribu ton.
 
Meskipun volume penjualan secara keseluruhan lebih tinggi, pendapatan neto perusahaan berada pada Rp4,802 triliun atau lebih rendah 3,8 persen dari harga konsolidasi yang lebih rendah karena komposisi campuran produk.
 

Peningkatan produk curah


Namun demikian, terdapat peningkatan signifikan pada komposisi produk curah dari 25,4 persen pada kuartal I-2023 menjadi 30,6 persen pada kuartal I-2024 yang disebabkan oleh peningkatan pasokan ke ibu kota baru.
 
"Tingginya volume penjualan fighting brand juga berdampak pada harga konsolidasi secara keseluruhan," ujar dia.
 
Selanjutnya, beber dia, beban pokok pendapatan turun menjadi Rp2,902 triliun atau lebih rendah 2,3 persen karena efisiensi secara keseluruhan. Jika digabungkan dengan hal-hal di atas, hal ini menghasilkan margin laba bruto sebesar 28,9 persen pada kuartal I-2024.
 
Beban usaha yang lebih tinggi sebesar 6,6 persen menjadi Rp876,6 miliar yang berasal dari volume penjualan yang lebih tinggi dan penambahan operasional di Semen Grobogan termasuk peningkatan biaya pengiriman dan iklan.
 
 
Baca juga: Catat Jadwalnya, Indocement Bagi Dividen Tunai Rp308,7 Miliar

 
Beban operasi lain-neto naik Rp10,2 miliar atau lebih tinggi 179,6 persen disebabkan oleh keuntungan nilai tukar pada kuartal I-2024 versus kerugian nilai tukar pada kuartal I tahun lalu. 
Hal ini menghasilkan margin Laba Usaha sebesar 7,7 persen dan EBITDA sebesar 16,8 persen untuk kuartal I-2024.
 
Penurunan pendapatan keuangan neto sebesar Rp22,1 miliar atau 194,6 persen disebabkan oleh beban bunga utang yang timbul pada saat akuisisi Grobogan.  Sedangkan beban pajak penghasilan neto turun menjadi Rp60 miliar atau lebih rendah 38,0 persen karena penurunan laba. Adapun dari angka di atas, laba periode berjalan sebesar Rp238,0 miliar pada kuartal I-2024.
 
Sementara itu, Indocement membukukan posisi kas bersih dengan kas dan setara kas menjadi Rp2,5 triliun pada 31 Maret 2024.
 

Permintaan semen


Di sisi lain, Christian memperkirakan permintaan semen akan meningkat pada periode mendatang. Selain itu, perseroan tetap memperkirakan permintaan semen akan tumbuh sebesar 2–3 pada 2024.
 
"Kami masih mengharapkan pertumbuhan semen curah akan lebih tinggi dibandingkan penjualan semen kantong," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan