Ilustrasi Rupiah. Foto: MI/Rommy Pujianto
Ilustrasi Rupiah. Foto: MI/Rommy Pujianto

Rupiah Menguat di Tengah Melemahnya Manufaktur AS

Annisa ayu artanti • 27 November 2023 09:59
Jakarta: Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mengacu Bloomberg, Senin, 27 November 2023, rupiah menguat 30 poin atau 0,19 persen menjadi Rp15.535 per USD.
 
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah menguat 20 poin atau 0,12 persen menjadi Rp15.539 per USD. Pada penutupan perdagangan akhir pekan rupiah ditutup di level Rp15.559 per USD.
 
Sedangkan untuk perdagangan hari ini rupiah akan bergerak pada range Rp15.519 hingga Rp15.585 per USD.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan penguatan rupiah ini terjadi di tengah melemahnya kinerja sektor manufaktur AS.
 
"Dolar AS terdepresiasi terhadap mata uang global, didorong oleh data manufaktur PMI AS yang lebih lemah dari perkiraan," kata Josua saat dilansir Antara.
 
S&P Global US Manufacturing PMI AS turun menjadi 49,4, lebih rendah dari perkiraan 49,9, dan juga lebih rendah dari periode sebelumnya yang sebesar 50.
 
Baca juga: Rupiah Tak Menyerah Meski Ada Ketidakpastian Global

PMI manufaktur yang berada di bawah 50 mengindikasikan adanya fase kontraksi pada sektor manufaktur AS. Melemahnya kinerja sektor manufaktur AS mendorong menguatnya ekspektasi terhadap puncak Fed Funds Rate (FFR), sehingga mendorong depresiasi dolar AS.
 
Sementara itu, S&P Global US Service PMI naik menjadi 50,8 dari 50,6, lebih tinggi dari perkiraan pasar yang sebesar 50,3. Meskipun tercatat lebih kuat dari perkiraan, S&P global melaporkan bahwa lapangan kerja di sektor jasa menurun, yang merupakan penurunan pertama kalinya sejak 20 April.
 
Akibatnya, data PMI jasa hanya sedikit mempengaruhi sentimen. Secara keseluruhan, indeks dolar AS turun 0,50 persen menjadi 103,40.

Imbal hasil surat utang AS

Berbeda dengan pergerakan dolar AS, imbal hasil surat utang AS atau yield US Treasury (UST) naik sebesar enam basis poin (bps) menjadi 4,47 persen, dipengaruhi oleh yield obligasi Jerman yang naik pascapengumuman pemerintah Jerman yang mengatakan mereka akan menangguhkan peraturan batas pinjaman sehingga meningkatkan kekhawatiran akan pasokan obligasi yang lebih tinggi.
 
Sementara itu, kinerja sektor manufaktur Indonesia tumbuh positif pada kuartal III-2023 mendukung pertumbuhan ekonomi.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), industri manufaktur tumbuh 5,20 persen secara year on year (yoy), berkontribusi 1,06 persen yoy terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
 
Kuatnya permintaan domestik pada industri manufaktur ditopang oleh industri barang logam yang meliputi komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik yang tumbuh 13,68 persen yoy.
 
Di samping itu, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Oktober masih terjaga pada level ekspansif, yakni 51,5. Meski melemah, namun capaian tersebut menandakan ekspansi manufaktur Indonesia terjaga berturut-turut selama 26 bulan terakhir.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan