"Kami dari Core Indonesia membuat hitung-hitungan, estimasi ini artinya sudah lewat ya karena kuartal satu berlangsung pada Januari-Maret, tetapi hitungannya quick (cepat). Estimasi kami pada kuartal satu 2024, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mungkin sekitar 4,9 persen hingga 5,1 persen," kata Research Director of Macroeconomics Core Indonesia Akbar Susanto di Jakarta, Kamis, 25 April 2024.
Terdapat sejumlah pertimbangan. Faktor pendorong karena adanya penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu), sehingga menggerakkan konsumsi rumah tangga hingga konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT).
Selain itu, juga adanya Ramadan yang menjadi momentum masyarakat untuk melakukan perjalanan lebih banyak hingga belanja lebih melimpah.
Baca juga: Ekonomi RI di Kuartal I Diyakini Tumbuh Menjulang, Bos BI: Berkat Puasa-Lebaran! |
Terganjal penurunan ekspor dan pelemahan rupiah
Adapun faktor penekan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia ialah ekspor Indonesia yang mengalami penurunan cukup tajam disebabkan peningkatan harga komoditas migas (minyak dan gas) serta penurunan permintaan komoditas strategis.
Kemudian, juga pelemahan nilai tukar rupiah dan peningkatan harga komoditas dunia yang menekan impor pada kuartal I-2024.
"Jadi, ada kombinasi itu, tapi dengan kombinasi ini berdasarkan hitung-hitungan kami masih kemungkinan Indonesia akan tumbuh 4,9 persen sampai 5,1 (persen). Nilai ini sebenarnya gak jelek-jelek amat kalau dibandingkan dengan apa yang proyeksikan selama 2024," ucap Akbar.
Pada November 2023, pihaknya disebut menyampaikan outlook perekonomian Indonesia 2024 yang diproyeksikan bertumbuh 4,9 persen sampai 5,0 persen.
"Kalau sekarang kita 4,9 persen hingga 5,1 persen. Artinya kami mengatakan batas bawahnya sama, tapi batasnya masih mungkin lebih dari pada yang kami proyeksikan untuk periode setahun 2024 ini," ungkap Akbar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News