Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja. FOTO: dok BCA
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja. FOTO: dok BCA

Mantap! Dana Murah BCA Naik 5,7% Jadi Rp843,3 Triliun di Kuartal I

Angga Bratadharma • 28 April 2023 16:06
Jakarta: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) naik 5,7 persen YoY mencapai Rp843,3 triliun per Maret 2023. Pertumbuhan tersebut berkontribusi hingga 81,2 persen dari total Dana Pihak Ketiga (DPK).
 
"Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 4,1 persen YoY menjadi Rp1.039 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 4,9 persen YoY menjadi Rp1.322 triliun," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Kamis, 27 April 2023.

 
Pada kuartal I-2023, tambahnya, total volume transaksi BCA naik 27,3 persen YoY mencapai 6,9 miliar transaksi. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh perluasan kanal online dan offline yang konsisten melalui investasi di multichannels, serta pertumbuhan basis nasabah.

"Khusus di kanal digital, volume transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 5,8 miliar, atau meningkat 29,5 persen YoY," tuturnya.
 
Lebih lanjut, ia mengatakan, BCA membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) selama kuartal I-2023, yakni naik 28,0 persen YoY menjadi Rp18,5 triliun. Pendapatan selain bunga tumbuh 5,6 persen YoY menjadi Rp6,3 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 6,9 persen YoY.
Baca: Bank Dunia Serukan Pendekatan Baru untuk Atasi Krisis Utang Global, Yang Lama Kenapa?

Secara total, tambah Jahja, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp24,8 triliun atau naik 21,5 persen YoY. Seiring dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi tercatat turun Rp1,4 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
 
"Secara keseluruhan, laba bersih tumbuh 43,0 persen YoY menjadi Rp11,5 triliun," sebut Jahja.

Pertumbuhan kredit BCA

Di sisi lain, masih kata Jahja, pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio Loan at Risk (LAR) turun ke 9,5 persen di kuartal I-2023, dibandingkan dengan 13,8 persen di tahun sebelumnya.
 
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 1,8 persen di kuartal I-2023, turun dari 2,3 persen di tahun sebelumnya. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang baik, masing-masing sebesar 285,4 persen dan 57,9 persen.
 
"Ditopang oleh likuiditas yang memadai, kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan," kata Jahja.
 
Ia menambahkan BCA senantiasa mengelola risiko likuiditas dan risiko pasar secara pruden, untuk memastikan terhindar dari dampak dinamika yang tengah terjadi di pasar global. Saat ini, Liquidity Coverage Ratio (LCR) mencapai 386,1 persen per kuartal I-2023, jauh di atas ketetapan regulator.
 
"Ekses likuiditas BCA ditempatkan pada instrumen investasi berkualitas tinggi dengan tenor yang relatif pendek," pungkas Jahja Setiaatmadja.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan