Mengacu pada laporan keuangan yang dipublikasikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 25 Juli 2022, peningkatan laba tersebut disokong oleh perolehan dari pos pendapatan.
Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan meningkat 107,55 persen, dari Rp10,59 triliun menjadi Rp21,98 triliun. Lalu pendapatan sewa juga meningkat dari Rp113,65 miliar menjadi Rp126,19 miliar.
Sejalan dengan peningkatan pos pendapatan, beban pokok penjualan dan pendapatan juga mengalami kenaikan dari Rp9,61 triliun menjadi Rp20,49 triliun. Sehingga laba bruto yang diperoleh untuk paruh pertama tahun ini sebesar Rp1,61 triliun.
| Baca juga: AKR Kantongi Laba Bersih Rp550 Miliar di Semester I-2021 |
Di sisi lain, perseroan juga mencatat peningkatan pada pos beban usaha, yakni beban umum dan administrasi meningkat dari Rp323,35 miliar menjadi Rp377,4 miliar dan beban penjualan juga meningkat dari Rp22,25 miliar menjadi Rp38 miliar.
Selain itu, perseroan juga mencatat laba atas penjualan/pengalihan aset tetap yang meningkat dari Rp1,13 miliar menjadi Rp3,15 miliar. Sementara untuk laba atau rugi selisih kurs, perseroan mencatat rugi sebesar Rp19,23 miliar. Pendapatan usaha lainnya untuk periode ini tercatat Rp7,1 miliar dan beban usaha lainnya tercatat Rp1,68 miliar. Sehingga laba usaha untuk semester I-2022 sebesar Rp1,19 triliun.
Sementara itu terkait total ekuitas dan liabilitas perseroan hingga 30 Juni 2022 sebesar Rp27,83 triliun, meningkat 18,42 persen dari posisi 30 Juni 2021 yang sebesar Rp23,5 triliun. Adapun rincian untuk ekuitas hingga 30 Juni 2022 adalah Rp11,99 triliun. Sedangkan liabilitas sebesar Rp15,84 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News