Baca juga: Awal September, IHSG Cetak Rekor Lagi |
IHSG ditutup melemah 19,10 poin atau 0,25 persen ke posisi 7.702,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,48 poin atau 0,26 persen ke posisi 947,70.
“Bursa Asia bergerak cenderung melemah akibat adanya kekhawatiran terhadap pertumbuhan perekonomian Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, dilansir Antara, Senin, 9 September 2024.
Data ketenagakerjaan AS dirilis
Pada Jumat, data ketenagakerjaan AS dirilis, unemployment rate turun dari sebelumnya 4,3 persen menjadi 4,2 persen. Di sisi lain, non farm payrolls (NFP) meningkat dari sebelumnya 89 ribu menjadi 142 ribu.Meskipun mengalami kenaikan, NFP masih di bawah perkiraan pasar yang sebesar 160 ribu. Selain itu, data NFP di bulan sebelumnya juga direvisi dari 114 ribu menjadi 89 ribu, inilah yang membuat pasar tampak khawatir sebab revisi ini dianggap cukup dalam.
Sejauh ini, pasar menyiratkan peluang 75 persen untuk pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin, sebagian karena komentar dari Gubernur Fed Christopher Waller dan Presiden Fed New York John Williams pada hari Jumat, meskipun Waller tetap membuka opsi pelonggaran agresif.
Di Tiongkok, inflasi tahunan meningkat dari sebelumnya 0,5 persen menjadi 0,6 persen, akan tetapi inflasi Tiongkok dinilai masih dibawah ekspektasi pasar yang sebesar 0,7 persen. Pada pekan ini para pelaku pasar menantikan rilisnya data inflasi AS yang diperkirakan menurun secara tahunan dari sebelumnya 2,9 persen menjadi 2,6 persen.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Dua sektor naik
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor menguat yaitu dipimpin sektor properti sebesar 1,91 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer sebesar 0,14 persen.Sedangkan, sembilan sektor terkoreksi yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,97 persen, diikuti oleh sektor energi yang turun sebesar 0,97 persen.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.106.684 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,61 miliar lembar saham senilai Rp10,74 triliun. Sebanyak 236 saham naik 353 saham menurun, dan 211 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 175,69 poin atau 0,48 persen ke 36,215,80, indeks Hang Seng melemah 247,33 poin atau 1,42 persen ke posisi 17.196,96, indeks Shanghai melemah 29,32 poin atau 1,06 persen ke 2.736,48, dan indeks Strait Times menguat 42,06 poin atau 1,22 persen ke 3.496,53.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News