Mengacu data Bloomberg, Jumat, 13 Oktober 2023, mata uang Garuda itu melemah 26,5 poin atau 0,17 persen menjadi Rp15.726 per gram.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah 35 poin atau 0,22 persen menjadi Rp15.719 per USD. Pada hari ini diperkirakan rupiah akan bergerak direntang Rp15.684 hingga Rp15.729 per USD.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah pada Jumat, berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat setelah data indeks konsumen AS September 2023 menunjukkan inflasi yang belum turun.
Pada hari ini, dia memperkirakan potensi pelemahan rupiah ke arah Rp15.730 per USD dengan potensi support sekitar Rp15.650 per USD.
"Data menunjukkan kenaikan inflasi 3,7 persen sama seperti bulan sebelumnya," kata Ariston, dilansir Antara.
Baca juga: Rupiah 'Imbang' Versus Dolar AS di Level Rp15.699/USD |
Dolar AS melonjak
Sementara itu, melansir Xinhua, dolar AS melonjak di akhir perdagangan hari Kamis, di tengah data indeks harga konsumen (IHK) AS yang kuat baru-baru ini dan kenaikan imbal hasil obligasi AS.Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,73 persen menjadi 106,5887 di akhir perdagangan.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengungkapkan pada hari Kamis bahwa IHK naik 0,4 persen bulan ke bulan di September dan 3,7 persen dari tahun lalu, lebih dari yang diperkirakan.
IHK inti naik 0,3 persen dalam sebulan dan 4,1 persen dalam basis 12 bulan, keduanya sesuai dengan ekspektasi.
Imbal hasil obligasi AS melonjak karena data inflasi, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun naik menjadi 4,7 persen dan obligasi 30 tahun melewati 4,8 persen, sehingga mendorong dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News