Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di akhir 2022 menunjukkan bahwa jumlah investor reksa dana, aset investasi dengan risiko yang relatif rendah, meningkat lebih dari 40 persen dalam satu tahun terakhir.
Dikutip dari berbagai sumber yang dirangkum Medcom.id, reksa dana merupakan wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum bernama Manajer Investasi (MI), untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
Produk reksa dana sendiri memiliki ragam yang bermacam-macam. Untuk investasi jangka panjang, sobat Medcom bisa memilih produk reksa dana saham atau reksa dana campuran.
Reksa dana saham
Pada reksa dana saham ini, sebanyak 80 persen dana pengelolaannya dialokasikan ke saham dan 20 persen sisanya diinvestasikan ke instrumen lainnya, seperti pasar uang dan obligasi.
Dengan tingginya persentase alokasi pada saham, maka tingkat risiko dan imbalnya akan mengikuti pergerakan perdagangan saham. Karena harga saham yang fluktuatif, maka reksa dana saham cocok digunakan untuk investasi jangka panjang.
Head of Corporate Communications Pluang Kartika Dewi menyebutkan, para investor juga perlu memperhatikan faktor kembalinya aktivitas perekonomian pascapelonggaran PPKM dan faktor kampanye tahun politik menyambut pemilu di tahun 2024.
Menurutnya, momen-momen kunci ini dapat menjadi katalis dalam mendukung rally saham di sektor-sektor berkapitalisasi besar pada semester II-2023 dan memicu pertumbuhan reksa dana saham menjadi lebih agresif.
"Untuk orientasi investasi ke depan, para investor bisa mempertimbangkan untuk menggunakan momentum potensial ini untuk berinvestasi di reksa dana saham," terang Kartika dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 20 Januari 2023.
Baca juga: Mau Investasi Jangka Panjang? Kenali Dulu Jenis dan Risikonya Biar Gak Jadi Boncos! |
Reksa dana campuran
Reksa dana ini bisa menjadi instrumen investasi alternatif bagi kamu yang tidak memiliki waktu banyak dan keahlian dalam mengelola investasinya, karena dikelola oleh Manajer Investasi. Pada reksa dana jenis ini, modal investor akan ditempatkan oleh Manajer Investasi di beberapa efek sekaligus, seperti pasar uang (deposito), ekuitas (saham), dan surat utang (obligasi).
Terdapat tiga komposisi portofolionya pada reksa dana campuran ini, yakni reksa dana campuran konservatif yang lebih banyak mengalokasikan investasinya ke instrumen pasar uang dan instrumen pendapatan tetap dibandingkan saham.
Kemudian reksa dana campuran moderat yang mengalokasikan investasinya relatif seimbang di instrumen pasar uang dan instrumen pendapatan tetap serta saham. Serta reksa dana campuran agresif yang lebih banyak mengalokasikan investasinya ke instrumen saham dibandingkan instrumen pasar uang dan pendapatan tetap.
Dalam hal ini, reksa dana campuran moderat dan agresif paling cocok untuk investor yang memiliki risiko profil moderat dan ingin berinvestasi dalam jangka panjang (tiga sampai lima tahun, atau lebih).
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News