Pembicaraan perdagangan dua arah telah diambil pada makna yang lebih besar setelah Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump mengatakan Washington akan menarik diri dari Trans Pacific Partnership (TPP), kesepakatan dengan 12 negara. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan TPP menjadi salah satu kunci reformasi di Asia Pasifik.
"Perdana Menteri Jepang Abe memiliki tujuan untuk mencapai kesepakatan di tahun ini (mengenai perdagangan bebas)," kata seorang pejabat perdagangan, yang menolak untuk diidentifikasi, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (15/12/2016).
Baca: TPP Bakal Ubah Dinamika Perekonomian 10 Tahun Mendatang
Jepang mencari pemotongan tarif di Uni Eropa pada otomotif Jepang, suku cadang mobil, dan perangkat listrik. Tokyo juga ingin Uni Eropa untuk memotong pita merah atas perusahaan Jepang yang tengah melakukan bisnis dengan Uni Eropa. Pemberlakuan itu penting guna memaksimalkan perekonomian.
Baca: Trump Takkan Mampu Realisasikan Janjinya Tanpa Bantuan Perdagangan
Uni Eropa kemungkinan akan menghapuskan pajak sekitar 80 persen untuk suku cadang mobil yang diimpor dari Jepang pada suatu jumlah perdagangan segera setelah kesepakatan bilateral berlaku. Namun Jepang ingin konsesi lebih lanjut, harian bisnis Nikkei melaporkan. Untuk itu, kesepakatan terus dicapai.
Baca: Jokowi Tegaskan Indonesia tak Khawatir Batal Masuk TPP
Uni Eropa ingin Jepang untuk memberikan memo mengenai tarif pada produk pertanian seperti keju dan anggur dan tugas yang lebih rendah, menurut laporan tersebut. Brussels juga mengeluhkan hambatan bukan tarif untuk impor mobil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News