Perdana Menteri Belgia Charles Michel mengatakan bahwa kepala daerah telah menyusun adendum perjanjian yang menjawab kekhawatiran mereka atas hak-hak petani dan pemerintah. Namun demikian, addendum tersebut masih perlu mendapat persetujuan dari Kanada dan negara-negara Uni Eropa lainnya.
Addendum adalah istilah dalam kontrak atau surat perjanjian yang berarti tambahan klausula atau pasal yang secara fisik terpisah dari perjanjian pokoknya namun secara hukum melekat pada perjanjian pokok itu.
Kanada menyebut pengumuman itu sebuah perkembangan positif. Sambutan hati-hati didengungkan oleh Presiden Dewan Eropa Donald Tusk, yang memimpin pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa. Tapi keduanya tidak secara tegas menyatakan bahwa kesepakatan dilakukan atas Comprehensive Economic and Trade Agreement (CETA).
Baca: Uni Eropa Yakin Penandatanganan CETA Masih Mungkin Terjadi
"Hanya sekali semua prosedur diselesaikan Uni Eropa untuk menandatangani CETA dan saya akan menghubungi Perdana Menteri (Kanada)," kata Tusk, dalam cuitannya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (28/10/2016).
Semua 28 pemerintah di Uni Eropa berada di CETA, dan para pendukungnya menyatakan CETA bisa meningkatkan perdagangan sebanyak 20 persen. Namun demikian, Belgia telah dicegah dari memberikan persetujuan atas CETA karena keberatan dari wilayah Wallonia yang berbahasa Perancis.
Baca: Uni Eropa dan Kanada Masih Berharap Teken Kesepakatan Perdagangan
Wallonia, bersama dengan Brussels dan pengelompokan Belgia berbahasa Perancis, telah menentang kesepakatan untuk minggu, mengatakan bahwa perjanjian itu buruk bagi petani Eropa dan memberi terlalu banyak kekuatan kepada kepentingan perusahaan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News