"Usulan dari Menteri Energi Aljazair (Nouredine Bouterfa) pada produksi setiap negara disajikan hari ini dan hati-hati dipelajari," kata Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh, seperti dikutip dari Reuters, Senin (28/11/2016).
Sementara itu, Bouterfa mengatakan, Aljazair menyerukan usulan mengenai pembatasan 1,1 juta barel per hari (bph) oleh negara anggota OPEC dan penurunan sebesar 600.000 barel per hari oleh negara bukan anggota OPEC. Seruan ini diharapkan bisa diimplementasikan dan nantinya bisa mengangkat kembali harga minyak.
Baca: Selangkah Lagi, OPEC Mulai Capai Pembatasan Produksi Minyak
"Jika anggota OPEC setuju, harga minyak akan mencapai USD50 sampai USD55 per barel pada tahun depan dan USD60 pada akhir 2016 ini," kata Bouterfa.
OPEC mulai bergerak lebih dekat ke arah menyelesaikan kesepakatan untuk membatasi produksi minyak. Namun, tidak ditampik Iran menjadi salah satu negara yang menjadi batu sandungan karena berkeinginan untuk dibebaskan dari pembekuan produksi itu karena berupaya kembali mendapatkan pangsa pasar minyaknya.
Baca: Menteri Energi Rusia: Sulit Prediksi Bagaimana Pasar Minyak Seimbang
Adapun ambisi itu tengah digencarkan menyusul adanya pelonggaran sanksi dari negara barat pada Januari. Kendati demikian, OPEC terus berupaya untuk mencapai kesepakatan dalam rangka membekukan produksi minyak.
Baca: Libya Tidak Ambil Bagian dalam Pembekuan Produksi di OPEC
"Kami menyajikan pandangan kami mengenai proposal ini pada pertemuan 30 November OPEC. Kecenderungan umum dan pernyataan publik menunjukkan OPEC dapat mencapai kesepakatan yang layak untuk produksi dan pengelolaan pasar," ungkap Zanganeh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News