Mengutip Antara, Selasa 29 November, indeks Dow Jones Industrial Average turun 54,24 poin atau 0,28 persen menjadi ditutup pada 19.097,90 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 11,63 poin atau 0,53 persen menjadi berakhir di 2.201,72 poin, dan indeks komposit Nasdaq turun 30,11 poin atau 0,56 persen menjadi 5.368,81 poin.
Naik dipicu oleh apa yang disebut 'Trump Rally' setelah pemilihan Presiden AS, saham-saham AS telah naik selama tiga minggu berturut-turut sampai Jumat lalu. Pada Jumat, semua tiga indeks utama ditutup di rekor tertinggi mereka, dengan kedua Dow dan Nasdaq memperpanjang rekor lari mereka ke sesi keempat berturut-turut.
Baca: Wall Street Bervariasi di Tengah Risalah Fed
Sedangkan para pedagang juga terus mengawasi volatilitas pada harga minyak menjelang pertemuan penting Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pekan ini. Hal itu berkaitan apakah pemangkasan disetujui atau tidak.
.jpg)
Ilustrasi kegiatan di bursa AS, Wall Street (FOTO: AFP)
OPEC telah sepakat pada September untuk memangkas produksi mereka di tengah banjir pasokan global, tetapi meninggalkan rincian tentang berapa banyak pengurangan tersebut untuk pertemuan di Wina pada Rabu.
Harga minyak meningkat secara substansial pada Senin setelah awalnya jatuh sebanyak dua persen, karena Irak dan Iran keduanya menyatakan kesediaan untuk memangkas produksi minyak mentah mereka.
Baca: Reli Minyak Dorong Wall Street Berakhir Lebih Tinggi
Tidak ada data ekonomi utama yang dirilis pada Senin. Wall Street akan fokus pada laporan penggajian (payrolls) non pertanian untuk November pada Jumat untuk indikasi lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga berikutnya.
Baca: Black Friday, Wall Street Sentuh Rekor Tertinggi
Federal Reserve AS secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Desember. Menurut alat FedWatch CME Group pada Senin, ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga Desember mencapai 95,9 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News