Baca: The Fed Dinilai Perlu Terapkan Ekonomi Bertekanan Tinggi
Delapan tahun usai terjadinya krisis keuangan, ekonomi terbesar di dunia ini belum mendapatkan pijakan yang solid atau kokoh. Pertumbuhan yang melemah dan disarankan untuk kembali ke tingkat pertumbuhan sebelum krisis keuangan terjadi terbilang sulit dilakukan.
Melalui itu semua, gerak tingkat inflasi yang lemah terus mendorong the Fed mempertahankan kebijakan moneternya yang terbilang longgar. Kondisi itu masih terus dipertahankan sampai sekarang ini meski kinerja yang solid memberikan isyarat bahwa perolehan laba bisa mendorong pergerakan inflasi.
Jajak pendapat yang diselenggarakan Reuters kepada hampir 100 ekonom menyebut pertumbuhan ekonomi AS secara triwulanan dipercepat menjadi 2,6 persen pada kuartal terakhir. Akan tetapi, kondisi itu mengalami perlambatan dan menjadi 2,3 persen pada Oktober-Desember.
Baca: Ketua The Fed: Alasan Kenaikan Suku Bunga Menguat
Untuk tahun depan, ekonom memperkirakan pertumbuhan perekonomian AS akan di kisaran 2,0-2,1 persen di setiap kuartal. Harapan mereka sedikit berubah dari beberapa jajak pendapat terakhir. Perkiraan pertumbuhan di 2017 secara triwulanan berkisar dari terendah di 0,3 persen menjadi 3,2 persen, dibandingkan 1,3-3,5 persen dalam jajak pendapat September.
.jpg)
Ilustrasi Amerika Serikat (Reuters/Andrew Cullen)
"Ini menjadi hal yang baik dari apa yang didapatkan. Tapi, fundamental harus sangat kuat bagi konsumen dan 2017 menjadi tahun yang baik. Neraca rumah tangga berada dalam kondisi sangat baik dan pasar tenaga kerja yang ketat dan pertumbuhan upah mempercepat," kata Ekonom Moody Analytics Ryan Manis, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (19/10/2016).
Baca: Sejumlah Pejabat The Fed Waspadai Kenaikan Suku Bunga
Jajak pendapat memperkirakan tingkat pengangguran akan turun menjadi 4,7 persen secara rata-rata pada 2017, dari 5,0 persen saat ini. Sekitar 150.000 pekerjaan baru kemungkinan akan ditambahkan rata-rata setiap bulan pada 2017, dibandingkan dengan 178.000 rata-rata bulanan sepanjang tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News