Presiden Federal Reserve Chicago Charles Evans menyatakan, dengan kondisi itu maka diharapkan tingkat suku bunga acuan bisa terus meningkat sejalan dengan kondisi ekonomi AS yang terus mengalami perbaikan. Hal itu dirasa perlu mengingat selama ini suku bunga acuan masih dipertahankan di level yang rendah.
"Kami berada di titik puncak pada periode kenaikan suku bunga," kata Evans, kepada wartawan setelah pidatonya di Chicago, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (7/12/2016).
Baca: The Fed Diyakini Bakal Naikkan Suku Bunga di Akhir 2016
Imbal hasil pada 10 tahun benchmark treasury, yang telah meningkat menjadi sekitar 2,4 persen dari sebelumnya dua persen sebelum Presiden terpilih Donald Trump memberikan kejutan kemenangan di 8 November, menunjukkan di pasar bahwa tingkat inflasi agak tinggi.
Evans telah lama khawatir bahwa inflasi, berjalan pada sekitar 1,7 persen, terlalu rendah. Selain itu, dia mencatat, pasar tenaga kerja AS terbilang "agak ketat," dan pertumbuhan upah cukup lemah. Terlepas dari itu semua, tetap ada harapan sejumlah indikator itu terus mengalami perbaikan.
Baca: AS Dinilai Harus Tuntaskan Pekerjaan yang Belum Selesai
Namun, Evans optimistis bahwa kondisi untuk inflasi akan naik kembali ke target dua persen dari Fed, terutama ada rencana kebijakan bahwa Pemerintahan Trump telah mengalokasikan beberapa kebijakan di tahun mendatang. Trump mengatakan ia berencana untuk memotong pajak dan meningkatkan pembangunan jembatan, jalan, dan terowongan.
"Rencana infrastruktur akan menjadi hebat, yang akan baik. Saya pikir rasionalisasi pajak perusahaan akan menjadi perbaikan besar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
