Seorang pekerja memeriksa katup pipa minyak (REUTERS/Sergei Karpukhin)
Seorang pekerja memeriksa katup pipa minyak (REUTERS/Sergei Karpukhin)

Perusahaan Minyak di Dunia Pangkas Produksi

Angga Bratadharma • 25 November 2016 06:31
medcom.id, London: Perusahaan minyak yang terdaftar di dunia telah memangkas produksi minyak mereka sebanyak 2,4 persen pada 2016 ini di mana industri ini telah mengalami penurunan terburuk. Hal itu terjadi seiring Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) berupaya mencapai kata sepakat untuk memangkas produksi minyak.
 
Produksi agregat dari 109 perusahaan yang terdaftar yang memproduksi lebih dari sepertiga dari minyak dunia jatuh pada kuartal III-2016 dengan 838.000 barel per hari dari tahun sebelumnya menjadi 33.880.000 barel per hari, data yang diberikan oleh Morgan Stanley menunjukkan.
 
Sebagai perbandingan, produksi minyak yang dihasilkan OPEC mencapai 33,6 juta barel per hari pada Oktober. OPEC telah berjuang untuk menyetujui pembekuan produksi bersama atau dipotong untuk mendukung harga minyak sebelum pertemuan 30 November di Wina.

Baca: Minyak Dunia Turun Meski Irak Bersedia Pangkas Produksi
 
"Pada kuartal II-2016, perusahaan mengurangi produksi hampir 930.000 barel per hari," menurut Morgan Stanley, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/11/2016).
 
Perusahaan Minyak di Dunia Pangkas Produksi
Api muncul dari pipa di ladang minyak di Basra, Baghdad, Irak (REUTERS/Essam Al-Sudani)
 
Perusahaan-perusahaan tersebut seperti perusahaan yang berasal dari Tiongkok, Rusia, Brazil, produsen internasional seperti Exxon Mobil (XOM.N) dan Royal Dutch Shell (RDSa.L), serta US produsen minyak serpih seperti EOG Resources (EOG.N) dan Occidental Petroleum (OXY.N).
 
Baca: Rusia Belum Diundang untuk Pertemuan OPEC di Akhir November
 
"Jelas, kami telah melihat ayunan besar dalam tren tahun ke tahun mengenai produksi, dari sebelumnya pertumbuhan yang kuat di tahun lalu tapi sekarang ini mengalami penurunan yang cukup tajam. Ini adalah hasil dari penghematan yang kuat dalam investasi," kata Analis Morgan Stanley Equity Martijn Rats.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan