Dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan Reuters terhadap 13 manajer investasi dan dilakukan pada 18-27 Oktober menunjukkan alokasi modal direkomendasikan dipotong sekitar satu persen menjadi 51,3 persen dari sebelumnya 52,2 persen, dengan paparan obligasi juga sedikit dipangkas.
Hasil datang di tengah sell off di pasar obligasi yang telah mengirimkan hasil dari utang utama melonjak ke level tertinggi dalam beberapa bulan. Selain itu, terdapat sinyal berkelanjutan manajer investasi untuk berhati-hati atas investasi mereka.
Baca: Penjualan Rumah Baru AS Naik Moderat di September
"Kami percaya ekonomi dan pasar keuangan banyak mengalami tantangan tanpa kerusakan substantif, dan bahwa pasar ekuitas dapat melanjutkan tren mereka. Meski memang tanpa adanya beberapa kemunduran," kata Director of Asset Allocation RidgeWorth Capital Alan Gayle, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (29/10/2016).
.jpg)
Sejumlah orang melintas di depan bendera Amerika Serikat (Reuters/Andrew Cullen)
Imbal hasil dari benchmark 10 tahun AS Treasury US10YT = RR mengalami kenaikan pada Jumat ke level tertinggi dalam lima bulan, dibantu oleh lonjakan British Gilt dan imbal hasil obligasi Jerman. Suku bunga kredit antarbank jangka pendek juga telah melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari tujuh tahun.
Baca: Belanja Konsumen dan Ekspor Jadi Pendorong Laju Ekonomi AS
"Sebagai laporan pendapatan pengumuman di kuartal tiga dan adanya pergerakan di pasar modal maka kita masih tidak akan terkejut melihat periode lain melakukan konsolidasi dalam jangka pendek, atau setidaknya sampai pemilihan Presiden AS selesai," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News