baca : AIIB Memperluas Keanggotaan
AIIB, yang memiliki 80 negara anggota, dibentuk untuk membantu memenuhi perkiraan kebutuhan infrastruktur sebesar USD26 triliun di Asia sampai 2030. Lembaga ini juga dibentuk untuk menunjukkan bahwa sebuah institusi yang dipimpin Tiongkok ini dapat memenuhi standar internasional untuk praktik terbaik pembangunan berkelanjutan.
AIIB telah berjanji untuk menggunakan investasinya untuk membantu anggota mereka memenuhi komitmen mereka terhadap kesepakatan iklim Paris dengan mundurnya Amerika Serikat (AS) pada masa Presiden Donald Trump.
"Kami tidak akan mempertimbangkan proposal jika kita khawatir tentang dampak lingkungan dan reputasi," kataPresiden AIIB Jin Liqun, mantan wakil presiden ADB, dikutip dari Reuters, Minggu 18 Juni 2017.
Jin menambahkan bahwa tidak ada proyek batu bara baru dalam jaringan investasinya. Kelompok lain melihat perbaikan hubungan antara AIIB dengan LSM.
Namun AIIB mendapat tekanan balik dari kelompok lingkungan hidup tentang komitmennya untuk menjaga lingkungan. Beberapa LSM mengatakan, bahwa mereka kecewa dengan strategi industri energi baru bank tersebut, yang membiarkan pintu terbuka untuk investasi sektor batu bara.
"Saya mengalami tak mengerti mengenai strategi energi sebuah pernyataan yang mengatakan di depan tujuan strategi energi adalah untuk membantu negara-negara memenuhi komitmen mereka berdasarkan kesepakatan Paris, dengan membiayai proyek-proyek batu bara," kata Andrew Deutz dari the Nature Conservancy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id