"Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS tidak mengubah rencana Federal Reserve untuk kenaikan suku bunga 'relatif segera'," kata Ketua the Fed Janet Yellen, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (18/11/2016).
Yellen menyatakan bahwa bank sentral AS akan mengubah beberapa proyeksi ekonomi yang memang diperlukan oleh pemerintahan baru untuk menggulung rencana kemungkinan ratusan miliar dolar dalam pemotongan pajak dan pengeluaran belanja pemerinta.
Baca: Menguatnya IHK Buka Jalan Kenaikan Suku Bunga Acuan AS
Ia juga menyarankan kepada pemerintahan baru agar tetap ingat bahwa AS berada cukup dekat untuk meningkatkan lapangan kerja dan inflasi. Adapun beberapa perbaikan ekonomi semacam itu menjadi diperlukan untuk adanya kenaikan tingkat suku bunga acuan AS.
.jpg)
Ketua The Fed Janet Yellen (REUTERS/Gary Cameron)
"Pasar telah melakukan antisipasi. Paket fiskal yang melibatkan sikap kebijakan ekspansif dan dalam konteks ini ekonomi beroperasi cukup beralasan karena dekat dengan tingkat tenaga kerja dan inflasi yang kembali menuju dua persen," jelas Yellen.
Yellen memberikan saran bahwa program baru harus fokus pada kebijakan yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan mempertahankan produktivitas di masa-masa yang akan datang. Kondisi itu dianggap penting lantaran sekarang ini tengah terjadi ketidakpastian ekonomi.
.jpg)
Ketua The Fed Janet Yellen saat berbicara di kongres (REUTERS/Gary Cameron)
"Program baru harus fokus pada kebijakan yang akan meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan produktivitas," tegas Yellen.
Baca: Pernyataan Ketua Fed Buat Emas Dunia Melemah
Ada beberapa ketidakpastian tentang bagaimana Yellen akan melakukan interaksi dengan Presiden AS baru, yang pada putaran selama kampanye berbicara mengenai kebijakan suku bunga acuan rendah yang diberlakukan oleh the Fed. Tidak hanya itu, juga ada tuduhan the Fed bertindak politis untuk membantu Hillary Clinton memenangkan Pilpres AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News