Namun demikian, Lagarde tetap dinyatakan bersalah oleh hakim Prancis atas tuduhan kelalaian dalam pembayaran sebesar 404 juta euro atau setara USD445 juta kepada taipan Prancis, Bernard Tapie saat dirinya menjabat sebagai menteri keuangan Prancis pada 2008.
Dewan eksekutif IMF yang berbasis di Washington ini tetap mempertahankan kepercayaannya kepada kemampuan Lagarde untuk melakukan tugasnya dalam memimpin IMF. Pernyataan ini dikeluarkan beberapa jam setelah putusan itu dikeluarkan di Paris.
Baca: Tersandung Masalah, IMF Tetap Pertahankan Kepercayaan ke Lagarde
"Badan eksekutif (IMF) berharap untuk terus bekerja dengan Managing Director dalam menghadapi tantangan sulit yang dihadapi ekonomi global," kata dewan eksekutif IMF dalam sebuah pernyataannya, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (20/12/2016).
Dalam putusan yang dikeluarkan pada Senin, hakim tidak menemukan kelalaian dalam keputusan Lagarde untuk mencari penyelesaian di luar pengadilan dengan taipan Bernard Tapie. Namun mereka mengatakan Lagarde lalai dalam pembayaran sekitar 400 juta euro dan menyebabkan penyalahgunaan dana publik.
"Mengatasi krisis keuangan global di mana Madame Lagarde terlibat di dalamnya, harus diperhitungkan," tutur Martine ract Madoux, juri utama pada kasus ini.
Dia juga mengutip reputasi baik Lagarde secara internasional, juga sebagai alasan mengapa pengadilan tidak menjatuhkan hukuman kepada dia. Tuduhan terhadap Lagarde ini bisa dilakukan hukuman sampai satu tahun penjara.
Lagarde, diangkat kembali menjadi Managing Director IMF pada Februari, telah memberikan rasa hormat dari para pemimpin keuangan global dan mendukung pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan membantu untuk menyertakan yuan Tiongkok dalam keranjang mata uang utama.
Pengacara Lagarde, Patrick Maisonneuve, mengatakan segera setelah putusan ini timnya akan melihat kembali keputusan tersebut. Meskipun banding bisa membersihkan namanya, itu juga bisa berbalik lebih buruk untuk Lagarde.
"Sejak Madame Lagarde tidak dihukum, saya bertanya-tanya apakah akan mengajukan banding atau tidak ke pengadilan tertinggi," kata Maisonneuve kepada wartawan di luar pengadilan.
Sekadar informasi, kasus ini berawal ketika Tapie menggugat negara Prancis atas kompensasi setelah menjual sahamnya di perusahaan olahraga Adidas untuk kemudian diambil BUMN Credit Lyonnais pada 1993.
Dia menuduh bank telah menipu dirinya setelah menjual kembali sahamnya dengan harga yang jauh lebih tinggi. Kasusnya stagnan di pengadilan, kedua belah pihak sepakat untuk penyelesaian pribadi dan Tapie dianugerahi pembayaran sebesar USD403 juta, termasuk bunga dan kerusakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News