Presiden AS terpilih Donald Trump (AFP/Spencer Platt)
Presiden AS terpilih Donald Trump (AFP/Spencer Platt)

Penarikan AS dari TPP Buka Jalan bagi Tiongkok

Angga Bratadharma • 23 November 2016 07:08
medcom.id, New York: Sebuah kesepakatan perdagangan bebas Asia Pasifik hampir tidak memiliki kesempatan untuk berdiri dan bekerja sekarang ini ketika Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump menarik diri dari kesepakatan tersebut. Namun demikian, hal itu membuka jalan bagi Tiongkok untuk memimpin kesepakatan perdagangan bebas.
 
Jepang dan Australia menyatakan komitmen mereka untuk pakta pada Selasa, beberapa jam setelah Trump bersumpah untuk menarik diri dari 12 negara yang akan bergabung dalam Trans Pacific Partnership (TPP) pada hari pertamanya bekerja sebagai Presiden AS. Adapun Trump menyebut kesepakatan itu merupakan potensi bencana bagi AS.
 
Deklarasi Trump yang muncul memadamkan harapan apapun dalam kesepakatan itu. Padahal, inisiatif perdagangan sudah ditanda tangani oleh Presiden AS Barack Obama dan lima tahun pembuatannya dimaksudkan untuk memacu perekonomian dunia.

Baca: PM Jepang: TPP Tidak Berarti Tanpa Amerika Serikat
 
TPP, yang bertujuan untuk memotong hambatan perdagangan di beberapa negara Asia dengan pertumbuhan tercepat dan membentang dari Kanada ke Vietnam, tidak bisa berlaku tanpa Amerika Serikat. Hal ini membutuhkan ratifikasi setidaknya enam negara akuntansi untuk 85 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan dari negara-negara anggota.
 
Penarikan AS dari TPP Buka Jalan bagi Tiongkok
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (AFP PHOTO/EITAN ABRAMOVICH)
 
"TPP tidak akan berarti tanpa Amerika Serikat," kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/11/2016), seraya menambahkan bahwa pemerintahannya akan melobi anggota lain untuk menyetujui perdagangan bebas ini.
 
Sementara itu, Menteri Perdagangan Australia Steven Ciobo kepada wartawan mengatakan bahwa pihaknya bisa mendorong TPP ke depan tanpa Amerika Serikat dengan mengubah perjanjian dan mungkin menambahkan anggota baru.
 
Baca: RCEP Dinilai Lebih Meyakinkan Ketimbang TPP
 
"Kita bisa melihat, misalnya, jika Tiongkok atau Indonesia atau negara lain ingin bergabung maka, iya, kami membuka pintu bagi mereka mendaftar dengan perjanjian juga," pungkasnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan