Presiden Eurogroup Jeroen Dijsselbloem membenarkan bahwa Uni Eropa tidak bisa membiarkan Inggris memiliki akses dan hak penuh untuk masuk begitu saja ke pasar keuangan di Eropa. Apalagi, Inggris tetap memutuskan untuk meninggalkan keanggotaannya dari Uni Eropa.
"Kita tidak bisa membiarkan negara ketiga untuk memiliki akses dan hak passporting penuh ke pasar jasa keuangan di Eropa jika pada saat yang sama kita membiarkan mereka menyimpang dari segi standar modal, persyaratan, perlindungan konsumen, dan lain-lain," kata Dijsselbloem, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/12/2016).
Baca: PM Inggris Upayakan Kerja Sama dengan Polandia Tetap Baik
Menteri Keuangan Belanda mengatakan kepada sebuah komite Parlemen Eropa bahwa ia tidak mengharapkan Inggris untuk menerima ikatan dengan aturan Uni Eropa setelah meninggalkan blok itu. Sehingga Uni Eropa harus mengambil tindakan yang tegas untuk melawan London sebagai wilayah yang menjadi pusat keuangan selama ini.
.jpg)
Bendera Inggris dan bendera Uni Eropa (REUTERS/Eric Vidal)
"Kita tidak bisa membiarkan pusat layanan keuangan untuk Eropa dan zona euro berada di luar Eropa dan zona euro dan pergi dengan caranya sendiri. Dalam hal ini ada aturan dan peraturan, persyaratan dan lain-lain. Cukup. kita tidak bisa membiarkan itu terjadi," tegas Dijsselbloem.
Baca: Inggris Diminta Tidak Tinggalkan Pasar Tunggal Usai Brexit
Sejauh ini, Perdana Menteri Inggris Theresa May tetap dengan pendiriannya untuk keluar dari Uni Eropa. Kebijakan itu tetap diambil meski Brexit memberi efek cukup banyak yang salah satunya dari sisi akses pasar tunggal. Dalam hal ini, industri perbankan bukan tidak mungkin cukup terpukul karena wilayah bisnisnya jadi terhambat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News