"Pembicaraan tingkat menengah kemungkinan akan tentang bagaimana tepatnya mereka berurusan dengan RMB (renminbi)," kata Kepala Ekonom Institut Keuangan Internasional Robin Brooks, seperti dilansir dari CNBC, Sabtu, 18 Agustus 2018.
Pada Jumat pagi di Asia, USD diperdagangkan sekitar 6,89 terhadap yuan Tiongkok. Gerak USD telah menguat sekitar enam persen terhadap yuan sejak awal tahun, dengan banyak apresiasi yang terjadi dalam dua bulan terakhir. Bahkan, penguatan USD juga memberikan efek terhadap mata uang lainnya di dunia.
Baca: AS-Tiongkok Siap Lanjutkan Pembicaraan Dagang
Mata uang Tiongkok melemah terhadap greenback karena meningkatnya ketegangan perdagangan serta meningkatnya suku bunga di AS yang menaikkan nilai USD. Bank sentral Tiongkok menetapkan nilai tukar harian untuk yuan berdasarkan harga terakhir dan memungkinkan perdagangan terhadap dolar.
Pelemahan terbaru dalam yuan telah mendorong beberapa orang untuk mengatakan bahwa Tiongkok membiarkan mata uangnya terdepresiasi -baik secara sengaja atau bersamaan dengan kekuatan pasar- karena perang dagang dengan AS menyentuh aktivitas ekonominya.
"Tiongkok pada dasarnya mendevaluasi dengan cara balas dendam terhadap tarif yang dipaksakan AS. Saya pikir itu akhirnya menjadi kontraproduktif," kata Brooks, yang memperkirakan kedua pihak akan berusaha mencari jalan keluar ke depan.
Selama kampanyenya untuk Gedung Putih, Donald Trump menyebut Tiongkok sebagai manipulator mata uang sejak hari pertamanya menjadi presiden. Namun retorika itu telah jauh lebih tenang selama kepresidenannya. Akan tetapi, ada tanda-tanda dia sedang menaikkan tensi yang panas lagi di antara hubungan dagang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id