Presiden AS Donald Trump (Jabin Botsford/The Washington Post )
Presiden AS Donald Trump (Jabin Botsford/The Washington Post )

Pelaku Pasar Bersiap Lakukan Tindakan di Awal Kerja Trump

Angga Bratadharma • 23 Januari 2017 08:35
medcom.id, Jakarta: New York: Donald Trump akhirnya resmi menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) dan membuat pelaku pasar mulai bersiap melakukan banyak tindakan. Hal itu diperkirakan akan terjadi lantaran Trump memiliki sejumlah agenda ekonomi besar dalam rangka mempercepat laju pertumbuhan ekonomi AS di masa mendatang.
 
Harapan tinggi untuk kebingungan dan kegembiraan serta aktivitas dari Washington dalam pekan ini muncul ketika Presiden Trump mulai bekerja. Pasar mungkin tidak lagi mendapatkan banyak petunjuk jalan tentang cara cepat pemerintahan baru akan mendorong kebijakan pajak dan pertumbuhan yang didorong sejumlah saham dengan tingkat bunga yang lebih tinggi.
 
Trump diharapkan untuk membuat prioritas usai pencabutan Obamacare. Di sisi lain, Trump terlihat bergerak cepat pada topik perdagangan dengan Meksiko, imigrasi, dan peraturan di daerah seperti sektor energi. Namun demikian, hal itu kurang lebih akan digantikan dengan sebuah program baru di pasar yang tentunya harus melalui persetujuan dari Kongres.

Baca: Peningkatan Daya Saing Cegah Dampak Kebijakan Proteksionisme Trump
 
Para pedagang terpaku pada Washington dengan sekitar 20 persen dari perusahaan di S&P 500 melaporkan kinerjanya termasuk Alphabet, Boeing, Caterpillar, Microsoft, dan McDonald. Sebanyak 65 persen perusahaan di S&P siap melaporkan pertumbuhan laba telah melampaui target bisnis.
 
Selain itu, para pedagang berharap Trump akan memainkan agenda pro pertumbuhan pada pidatonya. Namun sebaliknya, Trump justru berfokus pada tema dengan menempatkan 'Amerika Pertama' dalam pidato usai dilantik menjadi Presiden AS, karena memiliki pandangan proteksionis yang kuat.
 
Baca: Tarik AS dari TPP Jadi Strategi Perdagangan Trump
 
"Saya perkirakan volatilitas menjadi sedikit lebih tinggi pada 100 hari pertama kerja daripada di bagian terakhir dari 2016, ketika ada napas lega dan fokus lebih pada makro dan harapan untuk makroekonomi," kata Kepala Strategi Ekuitas BlackRock Kate Moore, seperti dikutip dari CNBC, Senin (23/1/2017).
 
Moore memperkirakan ke depan akan banyak volatilitas dalam aspek perekonomian karena Trump memiliki beberapa kebijakan dengan tidak meneruskan kebijakan dari pemerintahan sebelumnya. "Kami akan memiliki lebih banyak volatilitas karena beberapa dari kebijakan ini akan di bawa keluar dan diharapkan kami mendapatkan kejelasan lebih lanjut," tuturnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan