Mengutip Antara, Kamis 24 November, risalah pertemuan Fed yang dirilis pada Rabu mendukung pandangan konsensus Wall Street bahwa Fed siap untuk menaikkan suku bunga acuan pada Desember.
Pembuat kebijakan mempertahankan biaya pinjaman tidak berubah awal bulan ini, hanya beberapa hari sebelum Donald Trump dari Partai Republik menang dalam pemilihan presiden pada 8 November.
Baca: Kenaikan Suku Bunga Acuan Dinilai Pasti Terjadi di Desember
Anggota-anggota voting komite pengaturan suku bunga Fed melihat risiko-risiko ekonomi yang sama akan terlampaui atau di bawah perkiraan mereka untuk pertumbuhan lanjutan dan pengetatan pasar tenaga kerja .
"Hampir semua dari mereka terus menilai bahwa risiko-risiko jangka pendek untuk prospek ekonomi kurang lebih seimbang," menurut risalah.
Sebagian besar pembuat kebijakan pemilik hak suara mendukung menunda kenaikan suku bunga "untuk saat ini," menurut risalah, sebuah pandangan yang dicerminkan dalam bahasa pernyataan kebijakan 2 November.
Baca: The Fed Diharap Tetap Independen
Sebanyak 17 pembuat kebijakan yang berpartisipasi pada pertemuan kebijakan November, di antaranya 10 memiliki hak suara. Di antara kelompok peserta yang lebih luas, sebagian besar mengatakan "bisa menjadi tepat" untuk menaikkan suku bunga "relatif segera," menurut risalah.
Para pejabat Fed telah mengabaikan signifikansi terpilihnya Trump untuk keputusan kebijakan jangka pendek, meskipun mereka telah memperingatkan Fed bisa menaikkan suku lebih cepat jika defisit anggaran federal melebar dibawah Trump.
Baca: BI: Fed Bisa Naikkan Suku Bunga hingga 3 Kali di 2017
Ketua Fed Janet Yellen mengatakan pekan lalu di hadapan kongres bahwa terpilihnya Trump tidak mengubah apa pun rencana Fed untuk menaikkan suku bunga "relatif segera."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News