Mengutip Reuters, Sabtu 29 Oktober, Buffett, yang menjadi pemegang saham terbesar Wells Fargo melalui Berkshire Hathaway Inc, mengatakan ia akan menunggu sampai November untuk memberikan komentar atas permasalahan Wells Fargo yang membuka sebanyak dua juta rekening nasabah yang tidak sah demi mencapai target penjualan secara internal.
Staf di Wells Fargo, yang merupakan bank terbesar ketiga di Amerika Serikat (AS), diduga dengan sengaja membuka rekening tersebut atas nama pelanggan ritel tanpa sepengetahuan mereka. Mereka berharap aksi itu bisa meningkatkan angka penjualan mereka. Namun, hal itu menjadi persoalan karena tidak sesuai prosedur.
Baca: Deutsche Bank Sebut Posisi Likuiditas Sudah Stabil
Berkshire, yang memiliki sekitar 10 persen dari Wells Fargo, akan mengajukan laporan kuartalan Jumat depan yang biasanya mencakup rincian tentang kepemilikan terbesar. Buffett dapat memengaruhi harga saham atau bahkan meningkatkan basis pemegang saham yang lebih luas dengan menempatkan persetujuan atas sebuah aksi korporasi sebuah perusahaan, atau menghapus itu.
.jpg)
Logo Wells Fargo di Chicago, Amerika Serikat (REUTERS/Jim Muda)
Analis dan investor menilai, status investasi Wells Fargo bisa memiliki dampak besar atas pergerakan sahamnya. Awalnya, saham Wells Fargo mengalami pukulan keras atas pembukaan rekening fiktif itu tapi telah mengalami pemulihan sejak Chief Executive Wells Fargo John Stumpf mengundurkan diri dan digantikan pada 12 Oktober.
.jpg)
John Stumpf (REUTERS/Gary Cameron)
Sebelumnya, Federico Pena, Anggota Dewan Direksi Wells Fargo dan Ketua Komite Tanggung Jawab Wells Fargo, telah mengundurkan diri dari posisi penasehat, bersama dengan Vestar Capital Partners, sebuah perusahaan ekuitas swasta. Pengunduran diri Pena ini dilakukan di tengah terjadinya skandal atas pembukaan sejumlah rekening tanpa sepengetahuan para nasabah.
Baca: Deutsche Bank Restrukturisasi Hadapi Masa Sulit
Dalam sebuah wawancara, Pena mengungkapkan keputusan pengunduran dirinya itu tidak ada hubungannya dengan peristiwa atau skandal yang tengah terjadi baru-baru ini di Wells Fargo. Adapun skandal itu telah memukul tajam pergerakan saham Wells Fargo dan menyebabkan Chief Executive John Stumpf mengundurkan diri.
Baca: Wells Fargo Sebut Henry Jordan Masuk Masa Pensiun
Pena menegaskan bahwa masa jabatannya sebagai ketua komite tidak memberikan waktu yang cukup untuk menangkap persoalan penjualan tersebut, termasuk sejumlah pesoalan yang sudah membentang sejak lima tahun sebelumnya. Tidak ditampik skandal yang terjadi ini sangat disayangkan terjadi dan diharapkan tidak terulang kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News