Anggota Dewan Gubernur BoJ Takako Masai (REUTERS/Toru Hanai)
Anggota Dewan Gubernur BoJ Takako Masai (REUTERS/Toru Hanai)

Ketidakpastian Global Buat BoJ Mulai Khawatir

Angga Bratadharma • 22 November 2016 07:25
medcom.id, New York: Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), adanya Brexit, dan sektor keuangan Uni Eropa yang mulai melemah telah menjadi beberapa hal yang menjadi pertimbangan bagi Bank of Japan (BoJ). BoJ melihat, kesemuanya itu menjadi sinyal kemungkinan pelemahan ekonomi global di masa depan.
 
Anggota Dewan Gubernur BoJ Takako Masai mengatakan dalam sebuah pidato untuk pemimpin bisnis di Saitama bahwa ada ketidakpastian tentang kebijakan ekonomi yang akan diberlakukan oleh Donald Trump. Dalam hal ini, perlu ada sejumlah langkah antisipasi yang dilakukan sedari dini.
 
Dia menambahkan ketidakpastian tentang ekonomi luar negeri bisa memberi tekanan tersendiri bagi perekonomian Jepang. Tentu tekanan ini perlu diantisipasi agar tidak memberi efek negatif bagi laju ekonomi Jepang. Apalagi, Jepang terus mendorong perekonomian agar bisa tumbuh berkualitas.

Baca: Ketidakpastian Global Picu Perusahaan Lakukan Hedging
 
"Saya sangat khawatir tentang perubahan mendadak di pasar keuangan mengingat latar belakang meningkatnya ketidakpastian tentang ekonomi global. Hal ini penting bagi BoJ untuk mengelola kebijakannya sehingga tidak menjadi sumber yang bermasalah," kata Masai, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (22/11/2016).
 
Situasi dan kondisi sekarang ini adalah waktu yang sulit bagi BoJ karena Trump memicu sell off di obligasi global, yang menguji kemampuan BoJ terkait keuntungan dalam sebuah hasil pembelian obligasi di bawah kerangka kebijakan baru.
 
Ketidakpastian Global Buat BoJ Mulai Khawatir
Pria berjalan menuju Gedung Bank of Japan (BoJ) di Tokyo, Jepang (REUTERS/Toru Hanai)
 
Sebelumnya, BoJ diperkirakan akan menahan untuk memperluas stimulus pada Selasa meski sekali lagi harus mendorong kembali waktu untuk memukul target inflasi, memberikan sinyal akan tetap mempertahankan kebijakan. Namun kondisi itu menjadi pengecualian jika ada kejutan berat yang mengancam perbaikan ekonomi Jepang.
 
Upaya BoJ yang menjaga kondisi itu menjadi gambaran bahwa ekonomi terbesar ketiga di dunia itu akan memperluas secara moderat karena kinerja ekspor dan tingkat konsumsi mengalami kelesuan. Sejauh ini, Jepang terus berusaha melakukan perbaikan dan mencapai inflasi dua persen.
 
Baca: Ekonomi Global Dilanda Ketidakpastian di 2017
 
Tapi hal itu juga memberikan peringatan bahwa risiko outlook terbilang cenderung ke bawah dan momentum harga mengalami pelemahan, di mana penilaian suram yang tidak biasa menggarisbawahi memudarnya keyakinan pencapaian target yang sulit dipahami.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan