baca juga: Ekspor Korea Selatan Anjlok karena Melemahnya Permintaan Cip Tiongkok |
Capaian itu dibawah dari pertumbuhan rata-rata 2,3 persen yang dicatat selama lima tahun terakhir oleh ekonomi terbesar keempat di Asia, yang merupakan rumah bagi pemasok barang-barang global utama mulai dari mobil dan kapal hingga chip komputer dan mesin industri.
"Efek dari perdagangan global yang lamban dan kenaikan suku bunga yang cepat kemungkinan akan membatasi momentum pertumbuhan ekonomi kita secara keseluruhan," kata Kementerian Keuangan Korsel dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 21 Desember 2022.
Ini adalah cetak biru ekonomi setahun penuh pertama untuk pemerintahan Presiden Yoon Suk-yeol sejak diluncurkan pada Mei. Yoon baru-baru ini mengatakan pemerintahnya akan memfokuskan dukungan kebijakan untuk menghidupkan kembali ekonomi dengan meningkatkan ekspor.
Kementerian mengatakan ekspor akan turun 4,5 persen tahun depan, membalikkan kenaikan 6,6 persen pada 2022. Pemerintah Korsel mengatakan akan memberikan berbagai dukungan bagi industri ekspor untuk meminimalkan besarnya penurunan ekspor.
Dikatakan inflasi akan melambat menjadi 3,5 persen pada 2023 setelah mencapai 5,1 persen tahun ini, tercepat sejak 1998 saat negara itu menderita dampak krisis keuangan Asia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News