IMF. Foto ; AFP.
IMF. Foto ; AFP.

Ini Bukti Kawasan Asia Kena Durian Runtuh dari Pulihnya Ekonomi Tiongkok

Arif Wicaksono • 02 Mei 2023 14:11
Washington: Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan perkiraan ekonomi Asia pada Selasa, 2 Mei 2023, karena pemulihan Tiongkok mendukung pertumbuhan, tetapi memperingatkan risiko dari inflasi yang terus-menerus dan volatilitas pasar global yang didorong oleh kesengsaraan sektor perbankan Barat.
 
baca juga: Aduh! IMF Bilang Utang Publik Meroket dari Proyeksi Sebelum Covid-19

Pembukaan kembali ekonomi Tiongkok akan sangat penting bagi kawasan ini dengan limpahan ke Asia terlihat terfokus pada konsumsi dan permintaan sektor jasa daripada investasi.
 
"Asia dan Pasifik akan menjadi wilayah paling dinamis di dunia pada 2023, terutama didorong oleh prospek yang kuat untuk Tiongkok dan India," kata IMF, dalam laporan prospek ekonomi regionalnya, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 2 Mei 2023.
 
"Seperti di seluruh dunia, permintaan domestik diperkirakan akan tetap menjadi pendorong pertumbuhan terbesar di Asia pada 2023," jelas dia.

Ekonomi Asia menguat di 2023

Perekonomian Asia diperkirakan tumbuh 4,6 persen tahun ini setelah meningkat 3,8 persen pada 2022, menyumbang sekitar 70 persen pertumbuhan global, kata IMF, meningkatkan perkiraannya sebesar 0,3 poin persentase dari Oktober.

Tiongkok dan India akan menjadi pendorong utama dengan ekspansi masing-masing 5,2 persen dan 5,9 persen, meskipun pertumbuhan di negara Asia lainnya juga diperkirakan akan mencapai titik terendah tahun ini.

Pertumbuhan ekonomi Asia melemah 2024

IMF juga memangkas perkiraan pertumbuhan Asia tahun depan sebesar 0,2 poin menjadi 4,4 persen, dan memperingatkan risiko terhadap prospek seperti inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, melambatnya permintaan global serta dampak dari sektor perbankan AS dan Eropa.
 
"Sementara limpahan ke kawasan dari tekanan di sektor keuangan AS dan Eropa sejauh ini relatif terkendali, Asia tetap rentan terhadap pengetatan kondisi keuangan dan repricing aset yang tiba-tiba dan tidak teratur," kata IMF.
 
Namun, sektor korporasi dan rumah tangga yang sangat berpengaruh di kawasan ini secara signifikan lebih rentan terhadap peningkatan tajam dalam biaya pinjaman.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan