Ilustrasi. Foto: AFP
Ilustrasi. Foto: AFP

Harga Minyak Dunia Turun Hampir 4%, Ini Pemicunya

Annisa ayu artanti • 13 Desember 2023 08:45
New York: Harga minyak turun hampir empat persen karena data inflasi memicu kecemasan di antara para pedagang bahwa Federal Reserve mungkin tidak siap untuk menurunkan suku bunga.
 
Melansir CNBC International, Rabu, 13 Desember 2023, Kontrak West Texas Intermediate (WTI) untuk Januari turun USD2,71, atau 3,80 persen menjadi USD68,61 per barel. Harga minyak Brent untuk Februari turun USD2,79, atau 3,67 persen menjadi USD73,24 per barel.
 
Sementara saham-saham AS mengabaikan data inflasi terbaru, pasar minyak mengalami penurunan.
 
Indeks harga konsumen naik tipis 0,1 persen pada November setelah tidak berubah pada Oktober, sementara harga naik 3,1 persen dari tahun lalu, menurut Departemen Tenaga Kerja AS.
 
Para pedagang khawatir The Fed tidak memiliki inflasi yang terkendali dan harus tetap menginjak pedal gas dalam hal suku bunga, kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group.
 
Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Harga Minyak Dunia Turun

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada awal bulan ini masih terlalu dini untuk mendiskusikan pemangkasan suku bunga. Powell mengindikasikan bank sentral siap untuk menaikkan suku bunga jika diperlukan.
 
Flynn mengatakan kepercayaan pasar minyak telah hancur setelah kerugian beruntun selama tujuh minggu.

Harga minyak turun 

Harga minyak turun karena rekor produksi di AS, Kanada, dan Brasil berbenturan dengan pelemahan ekonomi di Tiongkok, sehingga menimbulkan kekhawatiran di antara para pedagang bahwa pasar kelebihan pasokan.
 
Di samping itu, permintaan minyak tahun depan diperkirakan akan menjadi satu juta barel per hari lebih rendah daripada pertumbuhan suplai, menurut Daniel Yergin, wakil ketua S&P Global.
 
"Selama penawaran dan permintaan mendominasi, Anda akan mengalami tekanan turun pada harga," kata Yergin kepada CNBC.
 
Beberapa anggota OPEC dan sekutunya seperti Rusia telah berjanji untuk memangkas pasokan sebesar 2,2 juta barel per hari pada kuartal pertama 2024. Namun, para pedagang skeptis bahwa kelompok tersebut akan memenuhi pemotongan tersebut.
 
Yergin mengatakan OPEC+ menghadapi pilihan apakah mereka akan terus memangkas pasokan atau melepaskan minyak ke pasar untuk membiarkan harga turun dan mengurangi produksi di negara-negara di luar kelompok tersebut.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan