Melansir Dailyfx.com, Kamis, 15 Februari 2024, indeks dolar yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang rivalnya, turun 0,01 persen menjadi 104,67. Namun demikian, dolar AS tetap melewati level tertinggi dalam tiga bulan terakhir di 104,97.
Sementara itu, yen naik tipis tetapi diperdagangkan mendekati level psikologis penting yakni di 150 per USD. Yen terakhir berada di level 150,26 per USD.
Level 150 pada pasangan (Yen-USD) ini di masa lalu telah dilihat sebagai katalis potensial untuk intervensi otoritas moneter Jepang. Level tersebut baru saja melewati level ini yang menyebabkan mereka melakukan intervensi untuk menopang yen pada akhir 2022.
Data pada Kamis waktu setempat menunjukkan perekonomian Jepang tergelincir ke dalam resesi karena secara tak terduga menyusut selama dua kuartal berturut-turut karena lemahnya permintaan domestik.
Hal tersebut akan meningkatkan ketidakpastian mengenai rencana bank sentral untuk keluar dari kebijakan ultra-longgarnya pada tahun ini.
Ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga pada Maret/April kemungkinan akan mereda, menurut ekonom ING, yang mempertahankan seruan Bank of Japan untuk menaikkan suku bunga pada Juni tetapi dengan kemungkinan penundaan yang semakin besar hingga kuartal ketiga 2024.
| Baca juga: Harga Minyak Dunia Ngasih Diskon Lumayan, Gara-gara Kebanyakan Stok! |
Ekspektasi pasar soal suku bunga
Adapun ekspektasi investor terhadap penurunan suku bunga lebih awal dan mendalam oleh The Fed telah dikepung oleh serangkaian data yang menggarisbawahi ketahanan perekonomian dan pasar tenaga kerja AS, dengan data minggu ini yang menunjukkan inflasi yang terus-menerus berada pada tren kenaikan.
Data pada Selasa waktu setempat menunjukkan harga konsumen naik lebih dari yang diperkirakan karena biaya sewa rumah melonjak.
Para pedagang sekarang memperkirakan peluang pemotongan suku bunga sebesar 82 persen pada Juni, menurut alat CME FedWatch, yang semakin memundurkan titik awal siklus pelonggaran bank sentral AS. Pasar pada akhir 2023 telah memperkirakan penurunan suku bunga yang dimulai pada awal Maret.
Meskipun waktu penurunan suku bunga pertama mungkin telah ditunda, tren disinflasi belum berubah berdasarkan data satu bulan, kata ahli strategi Saxo dalam sebuah catatan.
Jalan The Fed untuk kembali ke tingkat target inflasi dua persen akan tetap berada pada jalurnya bahkan jika kenaikan harga sedikit lebih tinggi dari perkiraan selama beberapa bulan ke depan. Bank sentral harus melakukan hal yang sama dengan berhati-hati terhadap penantian yang terlalu lama sebelum memangkas suku bunga.
Hal ini menyebabkan imbal hasil Treasury lebih rendah, dengan imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun turun 3,5 basis poin menjadi 4,232 persen di jam Asia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id