Dolar AS. Foto: AFP/Ahmad Al Rubaye.
Dolar AS. Foto: AFP/Ahmad Al Rubaye.

Tarik Ulur Penurunan Suku Bunga Fed, Dolar AS Cetak Level Tertinggi

Husen Miftahudin • 06 Februari 2024 09:32
New York: Dolar Amerika Serikat (AS) naik ke level tertinggi dalam hampir tiga bulan terakhir, terhadap sembilan mata uang utama lainnya, pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB).
 
Ini terjadi karena para pedagang memangkas spekulasi Federal Reserve akan secara agresif menurunkan suku bunga tahun ini, setelah data ekonomi baru semakin mengurangi peluang tersebut.
 
Mengutip FX Street, Selasa, 6 Februari 2024, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melonjak menjadi 104,60. Ini menjadi yang tertinggi sejak 14 November, dari yang terakhir naik sebesar 0,36 persen pada 104,40.
 
Diketahui, Institute for Supply Management (ISM) mengatakan pertumbuhan sektor jasa AS meningkat pada Januari karena peningkatan pesanan baru dan pemulihan lapangan kerja. Hal ini menunjukkan momentum pertumbuhan ekonomi dari kuartal keempat meluas ke tahun baru.
 
PMI non-manufaktur ISM meningkat menjadi 53,4 dari 50,5 pada Desember, lebih tinggi dari perkiraan ekonom sebesar 52,0. Angka di atas 50 menunjukkan pertumbuhan di industri jasa, yang menggerakkan lebih dari dua pertiga perekonomian.
 
Data tersebut menambah laporan ketenagakerjaan AS yang dirilis pada Jumat yang jauh melebihi ekspektasi dan memaksa pasar untuk menyesuaikan kembali prospek penurunan suku bunga, kekuatan dolar, dan seberapa tinggi imbal hasil Treasury, yang bertindak untuk meningkatkan mata uang AS.
 
Baca juga: Harga Minyak Dunia Melejit Gara-gara Tensi Timur Tengah Memanas Lagi
 

Imbal hasil Treasury mulai naik

 
Sementara itu, imbal hasil Treasury mulai naik pada awal Senin setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral AS dapat 'memberi waktu' sebelum menurunkan suku bunga. Imbal hasil naik lebih lanjut di tengah berita survei ISM.
 
Imbal hasil Treasury dua tahun terakhir naik 9,4 basis poin menjadi 4,4638 persen, setelah melonjak 18 bps pada Jumat. Euro jatuh ke level terendah sejak 14 November di USD1,0721 dan terakhir melemah 0,43 persen di USD1,0744.
 
Dalam wawancaranya, Powell mengatakan The Fed dapat bersabar dalam memutuskan kapan akan memangkas suku bunga acuannya.
 
"Hal yang bijaksana untuk dilakukan adalah memberikan waktu dan melihat data yang mengonfirmasi inflasi turun menjadi dua persen secara berkelanjutan," kata Powell.
 
Di sisi lain, Yen Jepang jatuh ke level terendah sejak 27 November di 148,89 per USD, dan terakhir di 148,68.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan