Mengutip The Business Times, Selasa, 13 Juni 2023, dalam menghadapi apa yang mungkin menjadi skeptisisme Partai Republik ketika dia bersaksi di Capitol Hill, Yellen akan memuji institusi seperti Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia yang mencerminkan nilai-nilai Amerika.
"Kepemimpinan kami di lembaga-lembaga ini adalah salah satu cara inti kami untuk terlibat dengan pasar negara berkembang dan negara berkembang. IFIs menyediakan sumber daya nyata untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dunia –mulai dari mengatasi badai ekonomi hingga memacu pembangunan ekonomi jangka panjang," katanya.
Bantuan tersebut, tambahnya, berfungsi sebagai penyeimbang penting untuk pinjaman yang tidak transparan dan tidak berkelanjutan dari negara lain, seperti Tiongkok. Pernyataan Yellen itu menunjukkan garis pertempuran antara dua ekonomi terbesar dunia saat mereka bersaing mendapatkan pengaruh di negara berkembang.
Baca: Jusuf Hamka Tagih Utang ke Negara, Sri Mulyani: Perlu Kita Pelajari |
Adapun Tiongkok telah menjadi pemberi pinjaman resmi terbesar bagi banyak negara miskin di seluruh dunia. Tapi pujiannya untuk IFIs yang didirikan setelah Perang Dunia II kemungkinan dilawan oleh Partai Republik, yang sekarang mengendalikan komite di DPR.
Kritikan ke Bank Dunia dan IMF
Beberapa anggota GOP mengkritik Bank Dunia dan IMF karena menyimpang dari mandat mereka untuk memacu pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang. Sedangkan Yellen telah memperjuangkan rencana untuk memperluas cakupan Bank Dunia.Di luar proyek negara demi negara, dia ingin semua bank pembangunan multilateral mendukung upaya lintas batas yang mengatasi ancaman luas seperti perubahan iklim dan pandemi. Dirinya juga dapat mengajukan pertanyaan tentang kebijakan ekonomi Pemerintahan Biden sehubungan dengan Tiongkok.
Lebih lanjut, Yellen dan pejabat administrasi lainnya telah menguraikan pendekatan yang berupaya membatasi akses Tiongkok ke teknologi sensitif karena masalah keamanan nasional. Selain itu, juga membatasi ketergantungan AS pada Tiongkok untuk barang dan material penting.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News