Banyak orang yang memiliki uang di saham dan obligasi menderita, karena likuiditas tersedot keluar dari pasar dengan setiap kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed -tujuh di antaranya dalam satu tahun terakhir saja. Pada pertengahan Desember, bank sentral menaikkan suku bunga acuan ke level tertinggi dalam 15 tahun.
Sebelumnya, AS mengalami empat kenaikan tiga perempat poin berturut-turut -keputusan kebijakan paling agresif sejak awal 1980-an. Pejabat Fed dan ekonom memperkirakan suku bunga akan tetap tinggi di masa mendatang dengan kemungkinan penurunan di 2024. Tapi itu tidak berarti The Fed akan tetap menjadi penggerak utama pasar.
Baca: Berapa Saham yang Dilepas Bank Sumut ke Publik? |
Kepala Investasi Plurimi Wealth Patrick Armstrong melihat ada berbagai penggerak keuangan mengambil alih kendali. "Saya pikir Fed tidak akan menentukan pasar (di 2023)," kata Armstrong, dilansir dari CNBC International, Selasa, 10 Januari 2023.
"Saya pikir (penggerak pasar keuangan) itu akan perusahaan, fundamental, perusahaan yang dapat menumbuhkan pendapatan, mempertahankan margin mereka, dan mungkin bergerak lebih tinggi," tambah Armstrong.
"Hasil obligasi memberi Anda pengembalian nyata sekarang, di atas inflasi. Jadi itu tempat yang masuk akal untuk menaruh modal sekarang, padahal di awal tahun ini tidak masuk akal. Sulit untuk mengharapkan pengembalian di atas inflasi di mana imbal hasil berada," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News