Mata uang Dolar AS. Foto: dok MI.
Mata uang Dolar AS. Foto: dok MI.

Imbas Liburan Thanksgiving, Dolar AS Naik Tipis

Antara • 26 November 2022 09:00
New York: Dolar AS naik tipis terhadap sekeranjang mata uang lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dalam sesi yang tenang setelah liburan Thanksgiving AS, tetapi tetap mendekati posisi terendah multi-bulan karena prospek Federal Reserve memoderasi laju pengetatan kebijakannya membebani mata uang AS.
 
"Hari ini semua indikator sesi lain didominasi oleh konsolidasi dolar AS sebagai pengganti penggerak lintas-aset utama. Likuiditas sangat terbatas, tidak ada yang dirilis di pasar lainnya," kata analis valas senior di Monex Eropa Simon Harvey, dikutip dari Antara, Sabtu, 26 November 2022.
 
Euro tergelincir 0,1 persen terhadap dolar menjadi 1,04015 dolar, tetapi tetap tidak jauh dari tertinggi empat bulan di 1,0481 dolar yang disentuh pada pertengahan November. Untuk minggu ini, mata uang bersama naik 0,7 persen terhadap greenback.

Dolar telah menguat terhadap setiap mata uang utama tahun ini, didorong oleh kenaikan suku bunga besar-besaran Federal Reserve karena memerangi inflasi. Tetapi data harga konsumen AS yang lebih dingin dari perkiraan baru-baru ini telah mendorong taruhan investor reli dolar mungkin akan berakhir.
 
Risalah dari pertemuan November Federal Reserve yang dirilis Rabu, 23 November 2022, menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan di bank sentral setuju akan segera memperlambat laju kenaikan suku bunga.
 
Pada 30 November, Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan berbicara di Hutchins Center tentang Kebijakan Fiskal dan Moneter mengenai prospek ekonomi dan perubahan pasar tenaga kerja.
 
"Komentar pertama Powell sejak pertemuan 2 November akan sangat penting. Jika dia tidak mendorong kembali pelonggaran kondisi keuangan baru-baru ini, dukungan jangka pendek dolar mungkin tergelincir," kata Harvey.
 
Baca juga: Dolar AS Perkasa di Tengah Kenaikan Suku Bunga The Fed

 
Dolar naik 0,4 persen terhadap yen Jepang di 139,14 yen setelah data menunjukkan harga konsumen inti di ibu kota Jepang, indikator utama tren nasional, naik pada laju tahunan tercepat dalam 40 tahun pada November, menandakan tekanan inflasi yang meluas.
 
Poundsterling 0,21 persen lebih rendah pada 1,2084 dolar, karena investor tetap khawatir tentang prospek ekonomi Inggris.
 
Bank sentral Tiongkok mengatakan akan memangkas jumlah uang tunai yang harus disimpan bank sebagai cadangan untuk kedua kalinya tahun ini, melepaskan sekitar 500 miliar yuan (USD69,8 miliar) dalam likuiditas jangka panjang untuk mendukung perlambatan ekonomi.
 
Yuan Tiongkok di pasar internasional turun sekitar 0,3 persen menjadi 7,2071 terhadap dolar, menuju kerugian mingguan kedua, karena kekhawatiran covid-19 terus membebani.
 
Mata uang kripto yang mengalami penjualan intens setelah runtuhnya bursa kripto FTX, tetap berombak, dengan bitcoin turun 0,6 persen pada USD16.485.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan