Mengutip Xinhua, Kamis, 9 November 2023, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik tipis 0,05 persen menjadi 105,5946 pada penutupan perdagangan.
Ketua Fed Jerome Powell mendesak para peramal bank sentral untuk tetap fleksibel dan 'berpikir di luar' model ekonomi tradisional karena mereka terus menawarkan proyeksi perekonomian pascapandemi yang berulang kali mengacaukan ekspektasi.
Asosiasi Bankir Hipotek mengatakan, rata-rata tingkat kontrak hipotek dengan suku bunga tetap selama 30 tahun turun dalam pekan yang berakhir 3 November sebesar seperempat poin persentase menjadi 7,61 persen, terendah dalam sebulan. Ini menandai penurunan mingguan terbesar sejak akhir Juli 2022.
"Penurunan suku bunga minggu lalu didorong oleh pembaruan penerbitan Departemen Keuangan AS, pernyataan The Fed yang dovish pada Komite Pasar Terbuka Federal bulan November, dan data yang menunjukkan pasar kerja yang lebih lambat," kata Joel Kan, wakil presiden dan wakil kepala MBA.
Baca juga: Walau Indeks Dolar Menguat, Rupiah Berhasil Naik 0,07% |
Euro naik, poundsterling turun
Pada penutupan perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,0702 dari USD1,0694 pada sesi sebelumnya. Sementara pound Inggris yang pada awal pekan mencapai level tertinggi tujuh minggu terhadap dolar AS, turun menjadi USD1,2283 dari USD1,2295.
Dolar AS naik menjadi 1,3800 dolar Kanada dari 1,3758 dolar Kanada, karena tawaran minyak mentah turun ke posisi terendah dalam empat bulan terakhir.
Dolar AS dibeli 151,0440 yen Jepang, lebih tinggi dari 150,4370 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8999 franc Swiss dari 0,9003 franc Swiss, dan turun menjadi 10,9046 krona Swedia dari 10,9253 krona Swedia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News