| baca juga: Harga Emas Terkoreksi dan Bisa Melaju Tinggi |
Melansir Investing.com, harga emas dunia untuk acuan XAU/USD tertekan sebesar 0,95 persen ke level USD2.307 per ons pada pembukaan perdagangan Senin, 8 April 2024. Emas dunia sudah menyentuh rekor baru dengan berada pada level USD2.328 per ons pekan lalu.
Ekonom David Rosenberg mengatakan dalam sebuah catatan baru-baru ini, pergerakan emas terbaru sangat mengesankan karena tidak hanya melampaui bitcoin dan semua mata uang utama. Namun juga mengatasi hambatan makro yang sering kali menekan nilainya.
“Kenaikan harga emas terjadi pada saat dolar menguat, turunnya ekspektasi inflasi, dan pada saat The Fed telah menggerakkan ekspektasi pasar ke arah keyakinan lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Semua perkembangan tersebut biasanya akan merugikan harga emas, namun hal ini tetap maju," tulis timnya, dilansir Business insider, Senin, 8 April 2024.
Rosenberg dan timnya mengatakan pendorong utama harga tertinggi baru-baru ini bukanlah pada sisi penawaran melainkan pada sisi permintaan, berkat bank sentral yang menganggapnya sebagai aset cadangan.
Ketika yuan Tiongkok kehilangan cengkeramannya sebagai mata uang cadangan kedua di dunia, dan ketika negara-negara seperti Jepang, Rusia, Turki, dan Polandia khawatir akan ketergantungan yang berlebihan pada dolar AS. Banyak yang beralih ke emas untuk keamanan karena mereka mampu menghadapi risiko ekonomi yang sangat besar.
“Setelah melakukan divestasi emas pada awal abad ini (cadangan yang didukung secara fisik sudah ketinggalan zaman), bank sentral sekali lagi meningkatkan kepemilikan emas mereka, dan dalam skala besar,” katanya.
Selain itu, peningkatan penggunaan industri terutama di sektor elektronik yang sangat aktif juga merupakan pendorong harga lainnya.
"Ledakan manufaktur sirkuit karena para produsen bekerja sepanjang waktu untuk memenuhi aset yang tak terpuaskan untuk model-model terkait AI tentu saja merupakan pendorong bagi permintaan emas fisik yang tidak akan hilang dalam waktu dekat,” kata catatan itu.
Skenario pergerakan pasar emas
Dia memaparkan dalam skenario soft landing, dengan asumsi suku bunga riil global kembali ke rata-rata sebelum 2000, akan menyebabkan dolar AS turun sekitar 12 persen dan menaikkan harga emas sekitar 10 persen.Namun jika resesi menghantam perekonomian dengan suku bunga riil global kembali ke rata-rata2014-2024, pasar saham menjadi stabil, dan dolar terdepresiasi sekitar delapan persen keuntungan emas akan menjadi sekitar 15 persen sehingga menempatkannya pada kisaran USD2.500 per ons.
“Menggabungkan pengamatan tersebut dengan latihan pemodelan kami memberi tahu kami bahwa risiko penurunan terhadap harga emas terbatas, namun ada lebih banyak ruang untuk naik. Jauh lebih mungkin emas mencapai USD3.000 per ons daripada turun kembali ke USD1.500,” tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id