Di tengah tren tersebut, Exchange Traded Fund (ETF) emas hadir sebagai alternatif yang lebih praktis dan likuid.
Di tengah tren tersebut, Exchange Traded Fund (ETF) emas hadir sebagai alternatif yang lebih praktis dan likuid.

Mengenal Produk Investasi ETF Emas dan Cara Membelinya

Arif Wicaksono • 04 Desember 2025 15:12
Jakarta: Minat masyarakat terhadap investasi emas terus meningkat, namun tidak semua investor ingin repot menyimpan emas fisik. Di tengah tren tersebut, Exchange Traded Fund (ETF) emas hadir sebagai alternatif yang lebih praktis dan likuid.
 
ETF emas merupakan produk investasi berbasis emas yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mekanismenya mirip saham: investor membeli unit ETF, sementara nilai instrumennya mengikuti pergerakan harga emas dunia.
 
Secara sederhana, manajer investasi akan membeli emas batangan atau instrumen emas lain yang kemudian disimpan di bank kustodian.
 
Baca juga: KPD ETF Gold BlackRock Jadi Alternatif Investasi Emas Modern bagi Investor Indonesia

Dari aset tersebut, diterbitkan unit ETF yang diperdagangkan di pasar. Harga unit ETF akan bergerak naik-turun mengikuti harga emas global, sehingga investor tetap mendapatkan eksposur terhadap emas tanpa harus memegang fisiknya.

Beberapa produk ETF emas yang diperdagangkan di BEI di antaranya RHB Gold ETF (XAUO), Star Gold ETF (GOLDETF), serta produk berbasis syariah seperti Sucorinvest Sharia Gold ETF (SUKU).

Cara Membeli ETF Emas

Membeli ETF emas relatif mudah, terutama melalui aplikasi sekuritas yang sudah umum digunakan investor ritel. 
 
Investor cukup membuka rekening efek, melakukan setoran ke RDN, lalu mencari kode ETF seperti XAUO atau GOLDETF di menu pencarian. Transaksi dilakukan seperti membeli saham pada jam perdagangan bursa.
 
Bagi investor dengan dana besar, pembelian juga dapat dilakukan langsung melalui manajer investasi dalam bentuk creation unit. Namun opsi ini lebih banyak digunakan lembaga atau investor berkapital besar, mengingat nilai minimal pembeliannya jauh lebih tinggi.

Kenapa Memilih ETF Emas?

Instrumen ini menawarkan sejumlah kelebihan, seperti likuiditas tinggi, spread harga yang lebih rendah dibanding emas fisik, serta tidak adanya kebutuhan untuk menyimpan emas batangan. Selain itu, investor dapat menjual unit ETF kapan saja selama jam bursa.
 
Dengan kemudahan tersebut, ETF emas menjadi pilihan menarik bagi investor yang ingin melakukan diversifikasi tanpa kerepotan mengelola emas fisik. Instrumen ini juga ideal bagi investor pemula yang sudah terbiasa bertransaksi melalui sekuritas.

Skema Kerja ETF Emas

Secara garis besar, skemanya:
 
1. Manajer Investasi membeli emas fisik (atau kontrak emas).
 
MI membeli emas batangan 99,99% atau instrumen emas lainnya. Lalu emas disimpan di bank kustodian.
 
2. MI menerbitkan “unit ETF emas”.
 
Unit inilah yang dibeli investor di bursa.
 
3. Harga ETF emas naik-turun mengikuti harga emas dunia.
 
Jika harga emas global naik maka harga ETF naik.
Jika harga emas global turun maka harga ETF turun.
 
4. Investor bisa jual kapan saja.
 
Jual beli sama seperti saham (dilakukan pada jam bursa). Investor bisa mendapatkan capital gain Selisih harga beli dan harga jual. ETF termasuk aset yang memilkil ikuiditas tinggi karena diperdagangkan di BEI. Spread harga lebih kecil dibanding emas fisik serta tak ada biaya penyimpanan emas fisik.

Cara Membeli ETF Emas

Terdapat dua cara paling umum:

A. Beli ETF Emas lewat aplikasi sekuritas (paling mudah)

Seperti beli saham.
 
Langkah-langkah:
 
- Buka rekening efek di sekuritas apa pun (IPOT, Bibit Sekuritas, Ajaib, MOST, BCA Sekuritas, Mirae, Mandiri Sekuritas, dsb).
- Deposit dana ke RDN.
- Masuk ke menu ETF atau Pencarian kode saham.
- Ketik kode ETF emas, misalnya: XAUO, GOLDETF dan SUKU.
- Masukkan jumlah unit yang ingin dibeli.
- Klik BUY seperti beli saham biasa.

B. Beli ETF emas lewat manajer investasi (creation unit)

Biasanya minimum pembelian besar, 1 creation unit setara 100.000–200.000 unit ETF Cara ini cocok hanya untuk investor institusi atau modal besar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan