"Jangkauan saya ke para pemimpin bisnis menunjukkan bahwa dampak tarif terhadap harga konsumen belum selesai," kata Gubernur Federal Reserve Lisa Cook di lembaga pemikir Brookings Institution di Washington dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 4 November 2025.
Dia mencatat banyak perusahaan telah mengadopsi strategi menghabiskan persediaan dengan harga lebih rendah sebelum menaikkan biaya konsumen, sementara yang lain menunggu ketidakpastian tarif mereda sebelum menaikkan harga.
“Dengan demikian, saya memperkirakan inflasi akan tetap tinggi selama setahun ke depan," tambah Cook.
Namun, dia bersumpah untuk "siap bertindak tegas" jika dampak tarif tampaknya lebih besar atau lebih persisten dari yang diharapkan.
Dia menambahkan meskipun dampak tarif terhadap biaya seharusnya bersifat sekali jalan, dengan inflasi kemungkinan akan terus mendingin setelah dampak penuhnya terasa, tetap ada risiko dampak yang berkelanjutan.
Cook juga memperkirakan penutupan pemerintahan yang sedang berlangsung akan membebani aktivitas ekonomi kuartal ini, dengan kemungkinan efek limpahan di sektor swasta. Tapi dia percaya ini seharusnya "sebagian besar bersifat sementara."
Untuk saat ini, pejabat Fed terus menyeimbangkan antara risiko inflasi yang lebih tinggi dan pasar tenaga kerja yang melemah tajam."Setiap pertemuan, termasuk pertemuan bulan Desember, adalah pertemuan langsung," kata Cook.
Pertemuan kebijakan The Fed berikutnya dijadwalkan pada 9 hingga 10 Desember. Minggu lalu, The Fed melakukan pemotongan suku bunga kedua berturut-turut, sebuah keputusan yang didukung Cook karena risiko penurunan terhadap lapangan kerja lebih besar daripada risiko kenaikan terhadap inflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id